Polisi Sebut Pola Kerusuhan di Abepura Papua Mirip Ricuh di Deiyai

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menuturkan, demonstrasi di Abepura, Jayapura, Papua, awalnya berjalan damai.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 29 Agu 2019, 20:21 WIB
Massa turun ke jalan dalam unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Manokwari, Papua, Senin (19/8/2019). Mereka membakar gedung DPR juga memblokade jalan dengan membakar ban sebagai buntut dari peristiwa yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, serta Semarang beberapa hari lalu. (STR / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP), kantor Telkomsel, dan sejumlah publik di Distrik Abepura, Jayapura, Papua, dibakar massa yang sedang demo.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menuturkan, demonstrasi awalnya berjalan damai. Tiba-tiba datang segerombolan perusuh yang memprovokasi peserta unjuk rasa.

"Polanya sama dengan pola yang terjadi Kabupaten Deiyai. Ada skenario yang dibuat oleh perusuh. Ini lagi kami dalami," kata Dedi soal kerusuhan Papua di Mabes Polri, Kamis (29/8/2019).

Menurut dia, TNI-Polri berusaha mendinginkan situasi dibantu tokoh masyarakat. Terlebih, sebelumnya, sejumlah tokoh masyarakat sudah dikumpulkan dengan Panglima TNI, Kapolri dan gubenur.

Mereka berkomitmen akan menjaga situasi Jayapura dan Papua secara kondusif.

"Komitmen inilah yang diminta bersama TNI-Polri turun ke lapangan untuk mendinginkan masyarakat," ucap dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Minim Info

Massa turun ke jalan dalam unjuk rasa yang berujung kerusuhan di kota Manokwari, Papua, Senin (19/8/2019). Aksi masyarakat Papua ini merupakan buntut dari kemarahan mereka atas peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang, serta Semarang beberapa hari lalu. (STR / AFP)

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengaku, mengalami kendala untuk memperoleh informasi mengenai situasi yang terjadi di wilayah tersebut.

"Semua lagi ada kendala terkait masalah telekomunikasi," kata Dedi.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya