XL Axiata Akan Bangun 250 BTS USO di Daerah 3T

Pembangunan BTS USO ini merupakan salah satu program pemerintah agar masyarakat di daerah 3T dapat menikmati akses internet.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 27 Agu 2019, 11:30 WIB
Group Head Technology Strategy & Architecture XL Axiata I Gede Darmayusa menjelaskan mengenai ekspansi jaringan 4G di Sumbawa, NTB, Senin (26/8/2019).

Liputan6.com, Sumbawa - Operator seluler XL Axiata bakal membangun 250 BTS USO (universal service obligation) di daerah terdepan, terluar, tertinggal atau 3T.

Pembangunan BTS USO ini merupakan salah satu program pemerintah dengan maksud untuk membuat masyarakat di daerah 3T dapat menikmati akses internet.

Group Head Technology Strategy & Architecture XL Axiata I Gede Darmayusa di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengatakan, "BTS USO akan ada di remote area itu di daerah 3T, XL berkomitmen pada 2019-2020 ada 500 (BTS USO), namun 2019 kami menargetkan 250 BTS USO."

Rencananya, kata Gede, BTS USO bakal dibangun di daerah-daerah 3T di Pulau Kalimantan bagian Barat dan Timur, Pulau Sulawesi, Sumatera bagian selatan, Maluku dan Papua, serta sebagian Pulau Jawa.

"Dari 500 BTS USO yang jadi komitmen kami, sebagian besar ada di Indonesia Timur di Papua dan Maluku, kami memiliki komitmen untuk menghubungkan Maluku dan Papua saat Palapa Ring masuk," katanya.

Sekadar informasi, sebelumnya di tahun 2018, XL telah membangun 64 BTS dari dana USO yang lokasinya di pulau-pulau di atas.

Khusus untuk BTS yang bakal dibangun 2019 ini, XL menyebut BTS itu bakal berteknologi 2G sekaligus LTE.

 

2 dari 3 halaman

Pembangunan BTS Ditentukan Pemerintah

Petugas teknisi XL Axiata melakukan pemeriksaan terhadap perangkat BTS 4G yang berada di ruas Jalan Tol Merak, Jakarta (Foto: XL Axiata)

Gede mengatakan, berbeda dengan BTS milik operator, penentuan tempat pembangunan BTS USO ditentukan pemerintah, dalam hal ini adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) atas masukan dari Pemda.

"Pemda bertugas menyiapkan lahan dan perizinan, BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) bertugas mengkoordinasikan tower provider, power, satelit dan equipment. Sementara, operator (XL) bisa melakukan design review di beberapa lokasi. Tujuannya adalah memastikan kesiapan infrastruktur, tanah udah siap belum, perizinan, power-nya juga," kata Gede.

Tidak hanya itu, XL Axiata yang tengah ekspansi di wilayah Indonesia Timur juga berharap agar BTS USO bisa melengkapi jaringan yang sudah ada.

"Kami berharap, USO yang tadinya ada di daerah terpencil, suatu saat nanti bisa berkembang menjadi site biasa, bukan lagi USO. Karena USO sekarang masih menggunakan satelit yang kapasitasnya terbatas," ujar Gede.

 

3 dari 3 halaman

Daerah Terpencil Bisa Tumbuh

Seorang petugas di menara BTS berupaya memperkuat jaringan XL di sepanjang tol baru untuk keperluan mudik 2017 (Sumber: XL Axiata)

Gede berharap, dalam 2-3 tahun lagi, sesuai dengan perkembangan masyarakat, wilayah, dan sebagainya bisa membuat daerah yang tadinya terpencil bisa tumbuh potensial dan terhubung dengan jaringan gelombang micro (microwave).

Gede mengatakan, saat ini XL Axiata sudah melihat ada beberapa site BTS USO yang memiliki pendapatan cukup besar. Hal ini dianggap potensial untuk dikembangkan menjadi microsite biasa.

"Sekarang masih 2G, konfigurasi power daya yang tersedia terbatas, tapi ternyata kalau dilihat ada trafik tinggi. Ini bisa dijadikan ekspansi tambahan sehingga kapasitasnya cukup dan masyarakat di sana merasa nyaman dengan layanan internetnya," ucapnya menambahkan.

Sayang, dia tidak menyebut BTS USO mana saja yang berpotensi untuk dijadikan microsite biasa karena tingginya trafik.

(Tin/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya