Hingga Semester I 2019, Deposit Emas Pegadaian Capai 3,1 Ton

PT Pegadaian (Persero) mencatat total deposit emas yang tersimpan di Perseroan hingga semester I-2019 mencapai sebanyak 3,1 ton

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jul 2019, 17:50 WIB
PT Pegadaian (Persero).

Liputan6.com, Jakarta PT Pegadaian (Persero) mencatat total deposit emas yang tersimpan di Perseroan hingga semester I-2019 mencapai sebanyak 3,1 ton. Total deposit itu mengalami pertumbuhan pesat dari posisi sebelumnya yang hanya sebesar 2,4 ton.

Direktur Pengembangan Produk dan Pemasaran, Harianto Widodo, mengatakan tren peningkatan deposit emas tersebut didorong oleh semakin banyak masyarakat yang mengenal emas sebagai instrumen investasi. Sehingga, dari waktu-kewaktu selalu mengalami pergerakan yang pesat.

"Deposit emas per 30 Juni 2019 3,1 ton. Artinya Semakin banyak orang paham. Ini menjadi pilihan investasi sekaligus lindung nilai karena emas tidak banyak terpengaruh inflasi," kata Harianto saat ditemui di Jakarta, Kamis (30/7/2019).

Harianto mengatakan dengan capaian tersebut Perseroan menargetkan deposit emas hingga akhir tahun bisa mencapai 3,5 ton. Adapun emas yang ditabung lewat Pegadaian nantinya dapat dijadikan sebagai barang gadai sehingga dapat dijadikan nasabah sebagai alat untuk memperoleh dana.

Sementara jumlah nasabah tabungan emas Pegadaian saat ini telah mencapai 2,6 juta orang atau naik signifikan dari posisi sebelumnya sebanyak 1,8 juta nasabah. Perseroan berharap, seiring tumbuhnya nasabah semakin banyak pula transaksi emas yang dilakukan melalui Pegadaian.

Dia menambahkan, meski jumlah nasabah dan tren pembelian emas cenderung meningkat stok emas harian yang siap dijual oleh Pegadaian masih sekitar 10-15 kilogram (kg). Jika stok habis, maka nasabah tidak dapat melakukan pembelian di hari tersebut.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Kembangkan Bisnis, Pegadaian Gandeng Pengusaha dan 7 BUMN

Warga saat bertransaksi di pegadaian di Jakarta, Kamis (15/6). Meningkatnya kebutuhan masyarakat jelang Lebaran membuat banyak orang menggadaikan barang berharga guna memenuhi kebutuhan yang mendesak. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

PT Pegadaian (Persero) menjalin kerja dengan Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (Hipmikindo) dan tujuh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ini dilakukan sebagai bentuk sinergi bisnis dalam keagenan Pegadaian, pemasaran produk, dan layanan antar perusahaan.

Ketujuh perusahaan BUMN tersebut adalah Permodalan Nasional Madani (PNM), PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), Askrindo Insurance, PT Balai Pustaka (Persero), PT Pelni (Persero) dan Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI).

Sinergi dengan asosiasi dan BUMN ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dan Nota Kesepahaman oleh seluruh perwakilan perusahaan yang hadir.

Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto menyampaikan, penandatanganan ini bertujuan untuk memanfaatkan kemampuan masing-masing pihak dalam melaksanakan, mengembangkan, dan meningkatkan bisnis usaha, sesuai bidang masing-masing BUMN tersebut. Dalam mengembangkan bisnisnya Perseroan membuka jalinan kerja sama dengan berbagai BUMN, perusahaan swasta, perguruan tinggi, dan asosiasi.

"Ini memberikan kesempatan untuk bekerjasama dalam penjualan dan pemasaran produknya dengan mengoptimalkan kanal distribusi dan media komunikasi BUMN lain. Sehingga dapat memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak," kata Kuswiyoto di Hotel Double Tree Jakarta, Kamis (29/7).

 

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Program Badai Emas Pegadaian berhadiah total 10 Milyar rupiah tinggal menghitung hari. Batas akhir periode program ini sampai dengan hari Sabtu, 20 Juli 2019.

Sebelumnya, Juni 2019 Pegadaian sudah menjalin kerja PT Garuda Indonesia (Persero), PT Perkebunan Nusantara ll (PTPN llI), dan PT Tabungan dan dengan tiga BUMN lain yaitu sama Asuransi Pensiunan (Persero) Taspen. Sehingga tercatat hingga saat ini Pegadaian sudah menjalin kerja sama dengan 10 perusahaan BUMN.

Kuswiyoto menyatakan bahwa sumber daya yang dimiliki Pegadaian dapat dioptimalkan oleh semua pihak. Sehingga sinergi untuk mewujudkan One Family, One Nation, One Vision to Excellence semakin nyata.

"Dengan adanya penandatanganan kerja sama dan nota kesepahaman, kami meyakini akan membawa dampak positif di usaha seluruh perseroan dan lembaga yang terlibat," imbuhnya.

Dia menjelaskan, hingga Juni 2019 jumlah nasabah Pegadaian telah melebihi target yaitu 12,1 juta jiwa. Hal ini didukung dengan produk-produk unggulan seperti Pegadaian Digital Service (PDS), Tabungan Emas bekerjasama dengan Tokopedia, dan Kredit Cepat AAman (KCA).

Di samping itu dia berharap adanya kegiatan penandatangan kerjasama dan nota kesepahaman ini akan membuat seluruh karyawan BUMN dan Pengusaha UMKM mendapatkan keuntungan satu sama lain.

"Ratusan ribu karyawan BUMN serta puluhan juta pengusaha UMKM merupakan pasar strategis bagi Pegadaian. Potensi pasar di industri gadai masih terbuka luas yang belum tergarap, sehingga ini diharapkan memberikan manfaat bagi semua pihak", ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya