Wapres JK: Milenial Jangan Terjebak Hanya Jadi Penikmat Teknologi Saja

JK meminta agar masyarakat RI tak hanya berperan selaku konsumen teknologi saja, tapi juga mau berinovasi dengannya.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 23 Jul 2019, 11:00 WIB
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meninjau stan acara Indonesia International Smart City Expo and Forum 2019 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (17/7/2019). Kegiatan yang diikuti 565 peserta pameran dari 30 negara ini juga mengundang 548 kepala daerah. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menyatakan, dalam membuat perencanaan ke depan, pemerintah akan pasang kuping terhadap ide serta gagasan dari masyarakat dan generasi muda untuk menentukan apa yang terbaik bagi bangsa.

Sebuah perencanaan akan berkorelasi dan berkaitan erat dengan teknologi serta Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh karenanya, ia meminta agar masyarakat RI tak hanya berperan selaku konsumen teknologi saja, tapi juga mau berinovasi dengannya.

"Saya minta masyarakat untuk tidak terjebak sebagai penikmat dari perkembangan teknologi yang kian mempermudah pergerakan, melainkan harus menjadi bagian yang dapat menciptakan inovasi dengan teknologi tersebut," jelas JK dalam keterangan tertulis, Selasa (23/7/2019).

Inovasi teknologi hanya dapat dilakukan apabila Sumber Daya Mineral (SDM) dapat ditingkatkan kualitasnya melalui pendidikan yang baik. Selain itu, dengan adanya bonus demografi yang dimiliki Indonesia dimana angka produktif lebih besar dibanding usia tidak produktif, dapat menjadi nilai tambah bagi generasi muda untuk dapat berinovasi.

"Menjadi tantangan tersendiri bagaimana kemajuan teknologi dan tantangan mengubah banyak kehidupan. Menjadi tantangan tersendiri untuk SDM dan generasi muda untuk membuat solusi dari tantangan tersebut," seru JK.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tantangan

Menteri PPN/Bappenas, Bambang Brodjonegoro memberikan keterangan terkait rencana pemindahan ibu kota negara di Jakarta, Selasa (30/4/2019). Pemerintahan Presiden Jokowi kembali membuka wacana pemindahan ibu kota negara karena kondisi lingkungan Jakarta yang semakin menurun. (merdeka.com/Imam Buhori)

Berbicara seputar topik serupa, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, persoalan SDM di Indonesia memang masih menjadi tantangan yang perlu segera diselesaikan.

Sebab menurutnya, Indonesia memiliki potensi secara SDM yang besar ke depan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada 2018 lalu mencapai 71,39 atau meningkat sebanyak 0,82 persen.

"Meski demikian, jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, kualitas sumber daya manusia Indonesia menurut data HDI masih berada di peringkat menengah," kata Bambang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya