Investor Asing Beli Saham, IHSG Ditutup Menguat ke 6.403,29

Pada penutupan perdagangan saham hari ini, IHSG naik 8,68 poin atau 0,14 persen ke level 6.403,29.

oleh Septian Deny diperbarui 18 Jul 2019, 16:19 WIB
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Kamis (18/7/2019). Aksi beli investor asing topang penguatan IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham hari ini, IHSG naik 8,68 poin atau 0,14 persen ke level 6.403,29. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,13 persen ke posisi 1.025,28.

Sebanyak 203 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Selain itu 203 saham menguat dan 139 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 499.222 kali dengan volume perdagangan 19,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,1 triliun.

Investor asing jual saham Rp 514 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.960.

Dari 10 sektor pembentuk saham, hanya tiga melemah dan sisanya menguat. Sektor yang menguat paling tinggi industri dasar 2,02 persen. Sedangkan sektor yang mengalami pelemahan paling dalam yaitu sektor keuangan dengan 0,72 persen.

Sektor aneka industri melemah 3,66 persen dan cetak penurunan tertinggi dipimpin. Disusul sektor infrastruktur melemah 0,51 persen dan sektor kontruksi tertekan 0,18 persen.

Saham-saham yang mengangkat IHSG ke zona hijau dengan penguatan tertinggi yaitu HRME yang naik 24,77 persen ke Rp 680 per saham, POLU naik 24,75 persen ke 1.260 per saham dan ARKA naik 24,7 persen ke Rp 1.035 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain OCAP yang turun 22,5 persen ke Rp 372 per saham, BRAM turun 20 persen ke Rp 11.200 per saham dan PCAR turun 17,28 persen ke Rp 2.010 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tak Sesuai Prediksi

Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal akan bergerek melemah terbatas pada perdagangan saham Kamis (18/7/2019).

Analis PT KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko menuturkan, gerak indeks berpeluang terbatas sebagai jeda sebelum IHSG mengalami kenaikan breakout ke level 6.500. Karenanya, dia memproyeksikan IHSG masih akan terkonsolidasi pada hari ini.

"Kami merekomendasikan untuk menggunakan kesempatan ini sebagai positioning opportunity di saham unggulan dan lapis dua pilihan. Pergerakan IHSG hari ini akan dipengaruhi oleh penetapan suku bunga Bank Indonesia (BI)," tutur dia dalam risetnya.   

Adapun KGI Sekuritas memprediksi IHSG berpotensi terkoreksi dengan diperdagangkan pada kisaran support 6.320 dan resistance 6.470.

Menambahkan, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Nafan Aji Gustama menilai pola downbard bar mengindikasikan indeks akan tersungkur di zona negatif. Menurutnya, IHSG akan tertekan bergerak di rentang 6.365-6.417.

"Hari ini IHSG masih memiliki potensi koreksi lanjutan sehingga berpeluang menuju ke area support," terangnya.

Adapun sejumlah saham rekomendasi Nafan pada hari ini ialah saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan saham PT Elnusa Tbk (ELSA).

Sementara itu, Yuganur menganjurkann investor untuk membeli saham PT Waskita Beton Tbk (WSBP), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), hingga saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya