Terlalu Individualis, Gelandang Persija Banjir Kritikan

Gelandang Persija Jakarta, Bruno Matos, mendapat kritik dari suporter timnya, The Jakmania.

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 14 Jul 2019, 07:15 WIB
Pemain Persija Jakarta Bruno Matos mencoba mencetak gol saat melawan Persib Bandung pada Shopee Liga 1 di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, Rabu (10/7/2019). Dalam pertandingan babak pertama Persija vs Persib masih imbang 0-0. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jakarta - Playmaker Persija Jakarta, Bruno Matos, harus mengubah gaya permainannya jika tak ingin terus-terusan dikritik oleh The Jakmania. Pemain berusia 29 tahun itu dianggap bermain terlalu egois.

Akun Instagram Matos, @brunomatosbahia10 diserbu oleh para The Jakmania yang ingin menyampaikan kritikan serta masukan kepada sang pemain. Mayoritas militan Persija Jakarta itu menyarankan Matos untuk mementingkan permainan tim, ketimbang pamer skill dan terlalu banyak memegang bola.

Puncak kekesalan The Jakmania kepada Matos terjadi ketika Persija ditahan 1-1 Persib Bandung pada pekan ke-8 Shopee Liga 1 2019 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Rabu (10/7/2019).

Matos lagi-lagi bermain cenderung individualistis, terlalu sering menggiring bola, lamban dalam membuat keputusan, dan membuang banyak peluang. Apesnya, eks PKNS di Liga Super Malaysia itu mengalami cedera kambuhan.

Disinggung mengenai ketidakpuasan terhadap Matos dan terkait kepastian masa depannya, Chief Executive Officer (CEO) Persija Jakarta, Ferry Paulus, tak ingin berandai-andai. "Kami lihat nanti," kata Ferry Paulus.

2 dari 2 halaman

Kembali Cedera

Penyerang Persija Jakarta, Bruno Matos, mengontrol bola saat melawan Shan United pada laga Piala AFC 2019 di SUGBK, Jakarta, Rabu (15/5). Persija menang 6-1 atas Shan United. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Cedera lama Matos kambuh ketika bertanding melawan Persib. Untungnya, cedera tersebut tidak terlalu parah.

Matos hanya butuh istirahat beberapa hari untuk kembali merumput. Namun, sang pemain terancam gagal membela Persija pada leg pertama babak final Piala Indonesia melawan PSM Makassar pada 21 Juli 2019.

"Cederanya yang sekarang tidak terlalu berat dibanding cedera yang kemarin itu. Ini lebih ringan. Dia sudah early warning, dia merasa sudah tak enak, dia langsung berhenti," tutur Ferry.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya