7 Sektor ke Zona Hijau, IHSG Ditutup Menguat

Pada perdagangan Rabu (10/7/2019) IHSG ditutup menguat ke level 6.410,68

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 10 Jul 2019, 16:25 WIB
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (10/7/2019), IHSG menguat 22,36 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.410,68. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,44 persen ke posisi 1.025,19. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Sebanyak 233 saham menguat sehingga mengangkat IHSG untuk hari ini. Selain itu 189 saham melemah dan 136 saham diam di tempat.

Pada perdagangan hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.412,82 dan terendah 6.393,19.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 480.063 kali dengan volume perdagangan 18,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,4 triliun.

Investor asing beli saham Rp 411.860 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.130.

Sebagian besar sektor saham berada di zona hijau. Hanya ada tiga sektor yang melemah yaitu perkebunan, infrastruktur, dan barang konsumsi.

Sektor saham aneka industri naik 2,16 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi menguat 1,09 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain saham ARKA naik 50 persen ke posisi Rp 354 per saham, saham INOV melonjak 49,6 persen ke posisi Rp 374 per saham, dan saham TRIO menanjak 34,97 persen ke posisi Rp 220 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang melemah dan menahan penguatan IHSG antara lain saham HDFA turun 20,3 persen ke posisi Rp 145 per saham, saham FUJI tergelincir 19,79 persen ke posisi Rp 150 per saham, dan saham GOLD susut 18,88 persen ke posisi Rp 318 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Diluar Prediksi

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,33% atau 18,94 poin ke level 5.693,39, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melemah pada perdagangan saham hari ini. Minimnya sentimen positif dinilai sulit mengkerek indeks untuk bergerak naik.

Analis PT Artha Sekuritas, Juan Harahap mengungkapkan, pergerakan IHSG memang masih terbatas sejak pekan kemarin. Alhasil, indeks menurutnya tetap akan berada di level 6.300.

"Masih berpeluang melemah, melihat minimnya sentimen pendorong indeks. Selain itu, secara teknikal rentang penguatan juga sudah terbatas," papar dia, Rabu (10/7/2019).

Di sisi lain, Juan menjelaskan, pelaku pasar melihat potensi The Fed untuk menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat semakin menipis. Ini kemudian menyurutkan ketertarikan pasar dalam bertransaksi di pasar saham.

"Oleh karena itu IHSG kemungkinan terkoreksi dengan diperdagangkan pada level support 6.363 dan resistance 6.414," tambahnya.

Setali tiga uang, Head of Research PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi Taulat melihat tren bearish (pelemahan) memang masih kentara pada laju IHSG. Karenanya, dia memproyeksi indeks akan ditutup memerah.

"Potensi IHSG akan bergerak ke teritori negatif di kisaran support resistance 6323-6400," kata dia.

Untuk itu, sejumlah saham yang dapat dikoleksi investor menurut Lanjar ialah saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

Sedangkan Juan menganjurkan investor untuk membeli saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT XL Axiata Tbk (EXCL), hingga PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya