Ulah Turis Curi Bunga Bikin Taman Ini Tutup Setahun

Setelah membawa bunga curian, turis-turis ini sempat foto dan merekam gambar di taman tersebut.

oleh Asnida Riani diperbarui 04 Jul 2019, 15:00 WIB
Ilustrasi bunga teratai. (dok. pexels.com/Min An)

Liputan6.com, Jakarta - Turis terpergok mencuri bunga membuat sebuah taman ekologi di Sinchoan, Tiongkok, memutuskan tutup selama setahun. Melansir dari South China Morning Post, Kamis (4/7/2019), bunga yang diambil sebenarnya merupakan sorotan di taman tersebut.

Ya, taman ini memang dikenal lewat hamparan teratai yang mekar di tengah area seluas 250 ribu meter persegi. Diperkirakan, 200 sampai 300 turis nekat masuk ke wilayah terlarang untuk mengambil bunga teratai dari taman ini. 

Lewat sebuah video yang beredar di media sosial, terlihat para perempuan memaksa masuk untuk memetik bunga teratai. Setelah membawa sekian tangkai, mereka berjalan keluar sambil mengenggam teratai.

Pada salah satu momen, terlihat pula seorang perempuan membawa cukup banyak bunga teratai berjalan di setapak di sekitar taman. Mereka juga sempat berhenti untuk merekam dan mengambil foto bersama bunga teratai curiannya.

Bunga teratai ini dilaporkan mulai mekar sekitar bulan lalu dan harusnya bisa jadi atraksi turis. Bukan untuk diambil, melainkan memperlihatkan panorama cantik perpaduan merah muda dari bunga dan hijau tangkai teratai. Ditambah, suasana sekitar yang sebenarnya sejuk dan membuat banyak orang betah berlama-lama. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Baru Selesai Renovasi

Ilustrasi bunga teratai. (dok. pexels.com/Pixabay)

Taman tempat bunga teratai ini tumbuh sebenarnya baru saja dibuka setelah direnovasi. Pemugaran sistem air ini dipercaya mulai berlangsung pada Maret 2019 dan baru selesai bulan lalu, tepat di waktu teratai mulai mekar.

Beberapa turis yang terlihat membawa pulang bunga tertai setelah dibuka membuat penjagaan diperketat. Tapi, mereka selalu menemukan jalan lain yang minim penjaga untuk memaksa masuk dan mencuri bunga teratai.

"Kami tidak bisa mengendalikan turis karena jumlahnya memang sangat banyak. Kami sudah melakukan pekerjaan kami sebaik mungkin," kata salah seorang petugas taman, Zhou.

Ulah turis sudah tidak bisa dikendalikan itulah yang membuat pihak taman memutuskan untuk menutup kawasan tersebut setahun ke depan, atau setidaknya bisa buka kembali di awal 2020.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya