Demi Bangun Taman Bawah Air Terbesar, Negara Ini Tenggelamkan Pesawat

Negara ini tenggelamkan sebuah pesawat Boeing 747 untuk jadi taman bawah air yang akan dibuka pada bulan Agustus 2019.

oleh Muhammad Fahrur Safi'i diperbarui 22 Jun 2019, 10:20 WIB
Pesawat Boeing 747 yang ditenggelamkan (Sumber: Instagram/divebahrain)

Liputan6.com, Jakarta Misteri di bawah air laut telah memikat banyak orang sejak lama. Terumbu karang yang menakjubkan, tumbuhan dan hewan laut memang unik. Misteri dalam laut ini pun telah menjadi subjek studi bagi banyak penyelam dan pakar kelautan. Tak heran jika taman bawah air selalu diminati banyak orang.

Mulai dari pemotretan bawah air hingga ada restoran bawah laut terbesar di dunia yang dibuka di Norwegia. Kini salah satu negara Timur Tengah pun tak mau kalah, yaitu Bahrain. Sebuah negara kecil di Teluk Persia, pulau negara ini berada dalam kelompok kepulauan antara Semenanjung Qatar dan di sebelah timur laut pesisir Arab Saudi.

Ada yang menarik dari salah satu negara di Timur Tengah tersebut. Seperti tak ingin kalah dari Dubai, kini Bahrain sebagai salah satu negara Arab yang maju dan kaya. Bahrain diketahui akan miliki sebuah taman bawah air terbesar di dunia.

Tak tanggung-tanggung, dalam akun Instagram @divebahrain ini memperlihatkan bagaimana dalam membuat taman bawah air dengan cara tak biasa. Ya, Dive Bahrain nama taman bawah air ini menenggelamkan sebuah pesawat Boeing 747 ke dasar laut untuk jadi bagian dari taman tersebut.

Berikut ulasan mengenai taman bawah air bernama Dive Bahrain yang Liputan6.com lansir dari Storypick, Sabtu (22/6/2019).

2 dari 4 halaman

Taman bawah air Dive Bahrain

Pesawat Boeing 747 yang ditenggelamkan (Sumber: Instagram/divebahrain)

Melansir dari storypick, Sabtu (22/6/2019) taman bawah air seluas 100.000 meter persegi ini terletak di luar kota Diyar Al Muharraq, Bahrain. Sebuah pesawat sepanjang 70 meter ditenggelamkan di bawah air sedalam 20 meter dan penyelam dari seluruh dunia dapat menyelaminya sambil bermain di dalam pesawat. 

Selain itu, taman ini akan memiliki replika rumah pedagang mutiara Bahrain, terumbu karang buatan, dan patung seni. Badan Pariwisata dan Pameran Bahrain mengungkapkan bahwa seluruh proyek ini ramah lingkungan dan jet Boeing 747 akan berubah menjadi terumbu karang buatan.

"Selain itu, sejumlah besar waktu telah dihabiskan untuk menghilangkan kontaminan dari pesawat. Ini sudah termasuk melepas semua perkabelan, semua sistem hidrolik, pneumatik dan bahan bakar, dan semua perekat, isolasi, plastik, karet, bahan kimia atau zat beracun potensial lainnya,".

3 dari 4 halaman

Siap jadi wisata terumbu karang

Pesawat Boeing 747 yang ditenggelamkan (Sumber: Instagram/divebahrain)

Pesawar Boeing 747 yang akan ditenggelamkan sedalam 20 meter di bawah laut ini akan ditempatkan di 30 km di lepas Pantai Pulau Amwaj.

Corak putih dengan tulisan 'divebahrain.com' di sisi pesawat sepanjang 12 meter sepertinya tidak akan bertahan lama. Diharapkan bahwa pesawat akan menjadi titik jangkar untuk pembibitan karang di Teluk.

Mengutip dari nzherald, Sheikh Abdullah bin Hamad Al Khalifa, Presiden Dewan Lingkungan Bahrain mengatakan taman itu juga akan mencakup "terumbu karang buatan dan patung-patung lainnya yang dibuat dari bahan ramah lingkungan."

Setelah menjadi tempat perburuan penyelam mutiara, daerah itu akan segera bekerja sama dengan penyelam wisata.

Dikutip dari nzherald, HE Zayed bin Rashid Al Zayani, menteri perindustrian negara itu sangat antusias dengan proyek ini, dengan mengatakan,

"Kami bangga meluncurkan proyek ramah lingkungan yang unik ini dalam kemitraan dengan perusahaan selam lokal, Dewan Tertinggi untuk Lingkungan dan sektor swasta. Taman hiburan baru tidak diragukan lagi akan muncul sebagai objek wisata global. Proyek kelas dunia ini mencakup area yang luas, dan akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi wisatawan dan penggemar selam," ungkapnya.

Penyelam berada di pesawat Boeing 747 yang ditenggelamkan (Sumber: Instagram/divebahrain)
4 dari 4 halaman

Keprihatinan dari spesialis kelautan

Namun, spesialis kelautan Adriana Humanes telah menyuarakan keprihatinannya mengatakan bahan yang digunakan rentan terhadap korosi.

"Korosi juga akan menyebabkan hilangnya integritas struktural, berpotensi mempengaruhi kehidupan laut yang tinggal di daerah tersebut atau menjadi ancaman keselamatan bagi penyelam pengunjung."

Namun, segala proses persiapan telah selesai kini pesawat sudah berada di bawah air, dan siap untuk menyambut para penyelam pada bulan Agustus 2019 mendatang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya