Resah dengan Kondisi Bangsa, Pengurus Pusat JQH NU Gelar Konferensi Alquran

Menurut Saifullah, ada yang salah dalam pemahaman dan penerapan nilai-nilai Alquran.

oleh Muhammad Ali diperbarui 20 Mei 2019, 17:04 WIB
Pengurus pusat Jam'iyyatul Qurra Wal Huffazh (JQH) NU menggelar konferensi Alquran. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kecintaan masyarakat Indonesia terhadap Alquran makin menggeliat. Hal ini terlihat dari berkembangnya pesantren tahfidz serta berbagai metode menghafal Alquran dan halaqoh serta seminar Alquran yang pesertanya tak pernah sepi.

Menurut Ketua Umum Jam'iyyatul Qurra Wal Huffazh (JQH) NU, Saifullah Maksum, kecintaan masyarakat terhadap Alquran belum berpengaruh besar terhadap perbaikan moral bangsa Indonesia.

Hal itu disampaikan pada pembukaan Konferensi Alquran JQH NU, Badan Otonom Organisasi PBNU, organisasi para Penghafal Alquran dan tokoh yang menekuni dunia Alquran, yang diadakan di Hotel Sriwijaya Jakarta, Senin (20/5/2019).

“Meningkatnya semangat kepada Alquran diiringi dengan peningkatan perilaku kriminal, pelecehan seksual, caci maki serta produksi Hoax yang bertebaran di berbagai media Sosial” imbuh Saifullah.

Dengan demikian, menurut Saifullah, ada yang salah dalam pemahaman dan penerapan nilai-nilai Alquran. “Ada yang kurang pas dalam hal ini, salah satu tujuan konferensi Alquran ini adalah untuk menjawab hal ini dan tentu pula tantangan lainnya di masa yang akan datang."

Menurut Saifullah, perlu digagas strategi baru dalam dakwah dan pengajaran Alquran di era milenial. Strategi dakwah dan pengajaran Alquran sebisa mungkin lebih dari sekadar kulit dan simbolnya saja, lebih utama adalah menyangkut esensi dan nilai-nilai kandungan Alquran. Pesan spiritual yang didakwahkan juga harus lebih diutamakan.

 

2 dari 2 halaman

Dihadiri Tokoh

Pengurus pusat Jam'iyyatul Qurra Wal Huffazh (JQH) NU menggelar konferensi Alquran. (Istimewa)

Hadir Dalam pembukaan Konferensi itu menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Rois Majelis Ilmi PP JQH NU Ahsin Sakho Muhammad, Saifullah Maksum, serta para ahli Alquran dan pengasuh pesantren Alquran di seluruh Indonesia.

Konferensi yang akan dilaksanakan pada 21-22 Mei 2019 tersebut juga dihadiri para ahli Alquran seperti Quraish Shihab, Nasaruddin Umar, Sayid Aqil Husein Al-Munawar.

Selain itu, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhamad Zainul Majdi, Yusuf Mansur dan para pakar Alquran lainya.

Kegiatan ini diakhiri dengan khataman Alquran di Masjid Istiqlal beserta ribuan hafidz dan pengasuh Pesantren Alquran se Indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya