NU Ajak Masyarakat Buang Rasa Permusuhan Usai Pemilu

Daripada saling berujar kebencian karena perbedaan sikap politik, lanjut Said, lebih baik mendoakan para Kelompok Pelaksana Pemungutan Suara (KPPS) yang gugur saat menjalankan tugasnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mei 2019, 08:14 WIB
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, memberikan sambutan pada acara Multaqo Ulama, Habib dan Cendekiawan Muslim di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Jumat (3/5/2019). Pertemuan tersebut mengajak umat Islam untuk membangun ukhuwah dan rekonsiliasi pasca Pemilu. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk membuang rasa permusuhan setelah Pemilu 2019. Terlebih, pada Senin, 6 Mei 2019, umat muslim akan menjalani puasa di bulan suci ramadan.

"Menghadapi bulan ramadan, tidak pantas, tidak layak, kita masih saling caci maki, saling, ujaran kebencian, mari kita hormati bulan suci ramadan, mari kita buang rasa permusuhan, rasa kebencian. Mari bangun persaudaraan," kata Said di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2019.

Terkait Pemilu 2019, ia meminta kepada umat muslim di Indonesia untuk menjaga ketentraman satu sama lain dan sabar menunggu pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada 22 Mei mendatang.

Daripada saling berujar kebencian karena perbedaan sikap politik, lanjut Said, lebih baik mendoakan para Kelompok Pelaksana Pemungutan Suara (KPPS) yang gugur saat menjalankan tugasnya.

"Kita percaya pada KPU, Bawaslu, dan DKPP, bahkan kita doakan KPPS yang gugur semoga diterima arwahnya diampuni segala dosanya," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya