Rieke: Tolak Upah Murah dan Outsourcing

Anggota Komisi Ketenagakerjaan, Rieke Diah Pitaloka mendesak pemerintah untuk segera menghapus sistem outsourcing dan sistem upah murah di Indonesia.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Mei 2012, 15:04 WIB
Liputan6.com, Jakarta:  Anggota Komisi Ketenagakerjaan, Rieke Diah Pitaloka mendesak pemerintah untuk segera menghapus sistem outsourcing dan sistem upah murah di Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan perempuan yang akrab disapa Oneng itu dalam aksi unjukrasa peringatan Hari Buruh Internasional atay May Day yang berlangsung di depan halaman Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (1/5).

"Sumber utama masalah outsourcing dan upah murah buruh adalah ketidakberpihakan kekuasaan pada rakyatnya, karena itu sistem outsourcing dan upah murah harus dihapuskan," ujar Rieke dalam orasinya. Menurut anggota Komisi IX ini yang mengutip pernyataan Bung Karno, soal perburuhan bukan soal kesejahteraan rakyat semata, tetapi merupakan persoalan negara seutuhnya. Rieke menilai, buruh merupakan bagian dari rakyat, sebaliknya, rakyat juga merupakan bagian dari buruh. Maka itu soal perburuhan merupakan persoalan rakyat Indonesia.

Sementara itu hingga pukul 13.00 WIB, ribuan buruh mulai membubarkan diri di depan Istana Merdeka dan bergerak menuju ke Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. (ARI)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya