TKN Klaim Jokowi Raih 72,94 Persen di Luar Negeri

Kemenangan Jokowi ini banyak didapatkan di negara-negara di benua Amerika, Eropa dan sebagian wilayah Asia.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Apr 2019, 20:09 WIB
Capres nomor urut 01, Jokowi saaat menggelar kampanye di Stadion Sriwedari Solo. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf mengklaim capres-cawapresnya memperoleh suara sebesar 72,94 persen dalam pemungutan suara di luar negeri.

Juru Bicara TKN Lukman Edy mengatakan, angka itu terpaut jauh dengan Prabowo-Sandiaga yang hanya mendapatkan suara 27,06 persen.

"Kami menang di 72,94 persen. Sementara Pak Prabowo- Sandiaga di 27,06 persen," kata Lukman di Gran Melia, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2019). 

Hasil tersebut terlihat dari data internal TKN yaitu sekitar 57,2 persen. Dan masih beberapa negara lagi yang ditunggu hasil perolehan suaranya, seperti Malaysia dan Hong Kong untuk mencapai 100 persen.

Lukman juga mengatakan, kemenangan Jokowi ini banyak didapatkan di negara-negara di benua Amerika, Eropa dan sebagian wilayah Asia. Namun, ada beberapa negara yang dimenangi oleh Prabowo-Sandiaga.

"Hampir semua negara, kecuali di Mesir, kecuali di Syria, dan sementara negara lain kita menang semua. Yang di Malaysia belum sepenuhnya angka masuk karena ada beberapa angka yang bermasalah, kita masih menunggu angka 100 persen dari malaysia seperti apa," ungkap politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Tunggu 100 Persen

Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Lukman Edy (Istimewa)

Lukman mengatakan pihaknya akan terus menunggu hingga 100 persen perolehan suara. Dan mereka mengklaim bersyukur karena Jokowi-Ma'ruf unggul sementara dibeberapa negara.

TKN juga berencana mengumumkan kepada publik jika rekapitulasi sudah selesai seluruhnya.

"Ini kemenangan di luar negeri patut kita syukuri nanti kalau sudah 100 persen. Kami minta pak Erick untuk mengumunkan ke publik, soalnya kemenangan di luar negeri ini pantas untuk diambil," ungkap Lukman.

 

Reporter: Sania Mashabi 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya