Minta Harga Tiket Pesawat Turun, Menhub Maraton Temui Maskapai

Kementerian Perhubungan terus berupaya untuk menurunkan harga tiket pesawat terbang.

oleh Septian Deny diperbarui 25 Apr 2019, 15:31 WIB
Ilustrasi tiket pesawat (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya untuk menurunkan harga tiket pesawat terbang. Terlebih moda transportasi ini akan sangat dibutuhkan saat mudik Lebaran nanti.

Sekretaris Jenderal Kemenhub, Djoko Sasono mengatakan, dalam beberapa waktu terakhir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah menggelar pertemuan dengan sejumlah maskapai.

 

"Beliau (Menteri Perhubungan) sudah maraton bertemu dengan maskapai. Mungkin belum bisa dilaporkan," ujar dia di Jakarta, Kamis (25/4/2019).

Dari pertemuan tersebut, lanjut Djoko, diharapkan akan ad solusi untuk menurunkan harga tiket pesawat. Sehingga masyarakat bisa mudik Lebaran dengan pesawat tanpa terbebani dengan tingginya harga tiket pesawat.‎

"Yang terbaik akan kita rumuskan, saya tidak bisa berspekulasi. Kenyataan seperti apa, kita tunggu hasil pertemuan dengan operator," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Djoko juga menegaskan jika kebijakan batas tarif tiket pesawat ini telah sesuai dengan aturan. Sehingga melanggar aturan maupun merugikan pihak tertentu.

"Intinya tarif batas itu tidak melanggar aturan," tandas dia.

Simak video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Harga Tiket Pesawat Mahal, 2 Kementerian Diminta Turun Tangan

Ilustrasi tiket pesawat (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi meminta kepada kementerian atau lembaga terkait lainnya untuk secara bersama-sama menyelesaikan persoalan harga tiket pesawat.

Dia menuturkan, ini dibutuhkan mengingat harga tarif tiket pesawat domestik hingga saat ini masih belum kondusif.

"Kami minta kepada Kementerian Perekonomian dan Kementerian BUMN untuk turut serta juga untuk mengatur tarif dari penerbangan," kata dia saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (25/4/2019).

Budi menyampaikan, salah satu langkah utama yang dilakukan kementerian/lembaga adalah menekan maskapai Garuda Indonesia.

Sebab, Garuda Indonesia saat ini masih menjadi pemimpin pangsa pasar untuk berbagai maskapai lain.

"Khususnya Garuda. Karena Garuda ini market leader di situ, kalau dia menetapkan tarif batas atas semunya, maka yang lain ikut. Tapi kalau dia turun sebagaian, yang lain juga akan turun," kata dia.

Sementara itu, terkait dengan rencana usulan menetapkan sub-price atau harga tertentu berjenjang untuk maskapai, Budi mengaku masih akan mengkaji secara hati-hati. Terlebih, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kemenko Perekonomian.

"Sub-price itu represive ya, saya itu enggak mau yang represif, tapi kalau nanti diperintahkan Kemenko Perkonomian untuk saya melakukan, ya saya lakukan," kata dia.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya