Memaksa Anak Belajar, Apa Efeknya?

Buat suasana belajar jadi menyenangkan karena jika terlalu tegang malah kinerja otak untuk menyerap pelajaran tidak maksimal.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mar 2019, 15:00 WIB
Ilustrasi anak belajar (Dok.pixabay.com/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta Ketika anak tidak ingin belajar, orangtua kadang memaksa agar mau membuka buku pelajaran. Mungkin si Kecil menuruti perkataan ayah atau ibu, sayangnya tidak terlalu efektif bagi anak.

"Begitu anak dipaksa, otaknya tegang dan pelajarannya tidak akan terserap oleh otak," kata psikolog anak Vera Itabiliana beberapa waktu lalu di Jakarta.

Cara yang paling jitu untuk membuat anak lebih efektif belajar adalah dengan bermain. Untuk yang masih duduk di TK hingga kelas 3 SD, belajar dengan bermain ini lebih seru dan mudah diterima anak.

"Dunia anak dipenuhi dengan bermain. Jadi, cara belajar paling nyaman adalah dengan belajar sambil bermain," kata Vera.

Saat bermain dan merasa senang, tubuhnya akan memproduksi hormon dopamin dan serotonin yang secara tidak langsung meningkatkan minat belajar.

"Dengan bermain, anak merasa lebih senang, perhatian dengan apa yang dipelajari serta terlibat dalam aktivitas belajar," jelas Vera.

 

Ilustrasi anak belajar (iStock)

Jenis permainannya pun bisa beragam, seperti memanfaatkan pembuatan slime, bermain plastisin dan lain-lainnya.

"Selain diskusi dengan anak, orangtua bisa memanfaatkan gadget untuk mencari permainan yang menarik. Jadi, gadget bisa berdampak positif bagi kecerdasan anak, bahkan membantunya belajar menjelang ujian," tutupnya.

 

Penulis: Cynthia Amanda Male/Dream.co.id

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya