BNI Syariah Incar Potensi Bisnis Perawatan dan Kesehatan

BNI Syariah melihat potensi bisnis industri halal termasuk halal healthcare.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Mar 2019, 19:25 WIB
Aktivitas perbankan syariah di BNI Syariah Jakarta, Senin (10/10). Share industri perbankan syariah terhadap industri perbankan nasional menunjukkan kenaikan dari 4,60% di Juli 2015 menjadi 4,81% di Juli 2016. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - BNI Syariah melihat potensi bisnis industri halal termasuk halal healthcare atau perawatan kesehatan cukup besar. Hal ini seiring dengan jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia yang semakin meningkat. 

Dengan pertumbuhan kelas menengah Muslim di Indonesia telah mendorong berkembangnya industri-industri terkait pemenuhan kebutuhan masyarakat muslim, di antaranya yaitu Islamic Fashion, halal food, haji dan umrah, halal tourism, islamic education, Ziswaf serta kesadaran pentingnya aspek kehalalan dalam sektor kesehatan. 

BNI Syariah pun turut serta dalam 2nd International Islamic Healthcare Conference and Expo (IHEX) pada 21-23 Maret 2019 di Jakarta Convention Center.

Acara ini diselenggarakan oleh perhimpunan rumah sakit Islam Indonesia yaitu mukisi (Majlis Upaya Kesehatan Islam Indonesia) yang akan dihadiri 1.000 orang peserta dari seluruh nusantara. 

Ketua Umum MUKISI, Masyhudi AM mengatakan dalam acara ini diselenggarakan seminar dan workshop yang mengangkat isu diferensiasi pelayanan kesehatan islam dan kolaborasi potensi umat. 

"Ada sembilan agenda yang akan dibahas," kata Masyhudi, Kamis (21/3/2019), seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Sembilan agenda ini adalah seminar, workshop, pameran, pertemuan tahunan asosiasi rumah sakit Islam, rapat kerja mukisi, seleksi papers, award, tabligh akbar dan ukhuwah.  Dalam acara ini juga dilaksanakan program cepat umroh BNI Syariah.

Program ini merupakan program pembiayaan umroh yang ditujukan bagi dokter dan staff rumah sakit syariah. Pembiayaan ini dapat diangsur dengan jangka waktu tertentu. 

 

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Pekerja menghitung uang di BNI Syariah Jakarta, Senin (10/10). Sejalan dengan perkembangan share tersebut, kenaikan aset perbankan syariah (BUS dan UUS) sebesar 18,49% (YOY), dari Rp 272,6 triliun menjadi Rp 305,5 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Melalui progam ini, BNI Syariah berkomitmen untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berangkat umroh lebih cepat, aman, dan nyaman.

Ketua Panitia 2nd IHEX 2019, Burhanuddin HD menjelaskan dalam acara ini akan dibahas mengenai kebangkitan rumah sakit syariah di Indonesia.

"Selain itu, dalam acara ini juga dibahas terkait dengan sertifikasi rumah sakit syariah dan update perkembangan teknologi pelayanan kesehatan yang berjalin produk halal yaitu Islamic healthcare dan halal product," kata Burhanuddin. 

Dalam kesempatan ini, Pemimpin Divisi Dana Retail BNI Syariah, Bambang Sutrisno berharap kerja sama BNI Syariah dengan mukisi dapat meningkatkan pertumbuhan ekosistem halal di Indonesia. Semoga ke depan akan semakin banyak rumah sakit syariah yang bekerjasama.

"Kerja sama ini terkait dengan bisnis pembiayaan dan pendanaan," kata Bambang.

Hingga kini, total rumah sakit dan insititusi pendidikan kesehatan yang sudah menjadi anggota MUKISI sebanyak 263.

Potensi bisnis dari kerjasama BNI Syariah dengan perhimpunan rumah sakit Islam Indonesia ini adalah pembiayaan modal kerja/investasi untuk pembangunan, pengembangan rumah sakit serta pembelian alat kesehatan. 

Selain itu dari kerja sama bisnis ini juga ada potensi pendanaan terutama dana murah dari giro/deposito dan virtual account pegawai rumah sakit.  Saat ini ada lebih dari 10 Rumah Sakit Islam anggota MUKISI yang telah menjadi nasabah BNI Syariah dengan total penempatan dana sebesar Rp 300 miliar.

Sebanyak 10 Rumah Sakit Islam ini di antaranya adalah RS Sultan Agung, RS Permata Cirebon, RSI Jakarta Pondok Kopi, RSI Jakarta Sukapura, RS Haji Jakarta, RS Muhammadian Lamongan, RS PKU Muhammadiah Yogyakarta dan tiga RS di Aceh.

 

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya