Tanggapi Survei Kompas, Ma'ruf Amin Imbau Relawan Kerja Lebih Efektif

Ma'ruf meminta kelompok relawan di akar rumput supaya lebih dikordinasikan dan digerakkan lebih efektif. Sebab, kata dia, jumlahnya sangat besar.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Mar 2019, 05:51 WIB
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyampaikan pendapatnya saat debat cawapres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin meminta tim simpul relawan bekerja lebih efektif di bulan terkahir menjelang pencoblosan. Hal itu sebagai bentuk evaluasi dari hasil survei Litbang Kompas yang mencatat selisih elektabilitas 11,8 persen dengan paslon 02.

"TKN, TKD, tentu kita dorong, tapi juga sayap-sayap itu juga, di bawah banyak sayap. Ini relawan sayap ini juga diefektifkan," ujar Ma'ruf di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (20/3).

Ma'ruf meminta kelompok relawan di akar rumput supaya lebih dikordinasikan dan digerakkan lebih efektif. Sebab, kata dia, jumlahnya sangat besar.

Mustasyar PBNU itu percaya dengan kelompok relawan pendukung pasangan calon presiden nomor urut 01. Kata Ma'ruf, tidak kalah militan dengan relawan kubu 02.

"Kemaren di Pamekasan, Madura lihat mereka, ujan-ujanan aja ga bubar. Hujan. Apa ga lebih militan," ucapnya.

Ma'ruf juga didukung oleh kekuatan tarekat. Dia percaya tarekat akan mengikuti ucapan para gurunya. Dalam konteks pemilihan ini, Ma'ruf menjalin silahturahmi agar mendapatkan suara dukungan.

"Ya semua dengan ulama pimpinan tarekat kita silahturahmi," imbuhnya.

Diketahui, berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas elektabilitas Jokowi dan Prabowo hanya selisih 11,8 persen. Jokowi - Ma'ruf mendapat 49,2 persen, sedangkan Prabowo-Ma'ruf 37,4 persen. Sedangkan sebanyak 13,4 persen masih merahasiakan pilihannya.

Metode pengumpulan pendapat menggunakan wawancara tatap muka sejak tanggal 22 Februari - 5 Maret. Survei ini diikuti 2.000 responden yang dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Tingkat kepercayaannya 95 persen dengan margin of error penelitian plus/minus 2,2 persen.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya