TKN Sebut Prabowo Jangan Cari Alasan Jika Kalah Debat

Hasto menekankan, politik kambing hitam tersebut dapat menghambat kemajuan demokrasi Indonesia.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 18 Feb 2019, 12:38 WIB
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat meresmikan official store atribut PDI Perjuangan di Jakarta, Senin (21/1). PDIP meluncurkan RedMe sebagai official store atribut PDIP pada Pemilu 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menyatakan penyesalannya terkait pernyataan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, atas tuduhan penggunaan earpiece oleh Jokowi saat debat berlangsung.

"Lagi-lagi politik kambing hitam diterapkan. Jangan hanya karena kalah debat, lalu menggunakan berbagai cara untuk menutupi kekalahan tampilan Prabowo tadi malam. Ketidakmampuan Pak Prabowo jelaskan unicorn sebaiknya menjadi bahan evaluasi tim 02," ujar Hasto melalui sebuah pernyataan tertulis, Senin (18/2/2019).

Hasto menegaskan, tanggungjawab jubir kampanye seperti Andre Rosiade melekat dengan tanggung jawab Prabowo-Sandi. Seharusnya, jubir bicara mengenai aspek kenegarawanan dan memiliki kerendahan hati untuk berbicara secara objektif.

"Debat itu memerlukan persiapan, memerlukan strategi, dan pada akhirnya rekam jejak, pengalaman, dan karakter pemimpin yang akan menentukan. Jangan biasakan politik kambing hitam. Politik kambing hitam adalah sikap tidak kesatria yang seharusnya dihindari dalam kontestasi demokrasi," Hasto menuturkan.

Hasto menekankan, politik kambing hitam tersebut dapat menghambat kemajuan demokrasi Indonesia.

Menurutnya, hal ini dilakukan sebab kubu Prabowo miskin prestasi dan gagasan. Apa yang diungkapkan Prabowo pada debat kedua Pilpres kemarin merupakan penggulangan dari persoalan yang selalu disampaikan sejak tahun 2008 ketika awal Partai Gerindra berkiprah.

"Nanti sebentar lagi mereka akan persoalkan beberapa hal seperti kartu suara, netralitas penyelenggara pemilu, netralitas aparat negara dan lain-lain. Semua isu lama, tanpa gagasan segar," lanjutnya.

"Atas berbagai fitnah dan tuduhan yang selalu mereka berikan, lama-lama rakyat akan membawa foto ‘Kambing Hitam’ saat bertemu dengan Prabowo-Sandi," Hasto menambahkan.

Dia juga menjelaskan saat debat membawa pulpen adalah alat tulis biasa.

"Ini pulpen. Cek aja," kata Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya