Gaya Menyerang Jokowi di Debat Perdana Dinilai Tak Sesuai Sikap Aslinya

Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris menyebut sikap Jokowi saat debat perdana Pilpres 2019 merupakan hal yang wajar.

oleh Ika DefiantiLiputan6.com diperbarui 08 Feb 2019, 06:06 WIB
Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin saat Debat Capres Pilpres 2019 pertama di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). Debat perdana ini mengangkat tema hukum, hak asasi manusia, terorisme, dan korupsi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris mengomentari soal gaya capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi saat debat perdana di Pilpres 2019.

Dia menyebut gaya bicara Jokowi yang menyerang tidak sesuai dengan sikap aslinya.

"Pak Jokowi saya kaget juga kok beliau lebih ofensif," kata Syamsuddin saat diskusi 'Menakar Pengaruh Debat Terhadap Keterpilihan Paslon' di kantor Populi Cente, Slipi, Jakarta Barat, Kamis, (7/2/2019).

"Bukan hanya ofensif, lebih emosional, ini sebetulnya tidak begitu bagus," tambahnya.

Syamsuddin menyebut seharusnya saat debat Jokowi dapat menjaga orisinalitas sikap yang lebih kalem. Dia menduga mantan Gubernur DKI Jakarta terpancing dengan isu miring dari kubu penantang sehingga tampak emosional.

"Saya enggak tahu faktor nya apa, mungkin beliau terpancing oleh isu-isu yang tidak putus selama empat tahun," ucap dia.

Meski begitu, dia memandang emosi Jokowi juga untuk menjawab para pemilih dan pendukungnya yang ingin melihatnya lebih tegas.

Syamsuddin menilai tak ada dampak negatif dari gaya bicara Jokowi yang menyerang.

 

 

2 dari 2 halaman

Saran di Debat Kedua

Capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin bersalaman dengan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno usai debat perdana Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Tak hanya itu, dia juga menyebut sikap Jokowi merupakan suatu hal yang wajar. Akan tetapi Syamsuddin menyarankan agar ranah menyerang dapat disuarakan oleh tim pemenangan.

"Saya berharap (Jokowi) tidak (menyerang di debat kedua) atau jangan jangan ini strategi penantang untuk memancing Pak Jokowi lebih emosional," tandasnya.

 

Reporter : Muhammad Genantan Saputra

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya