Yusril Sebut PBB Dukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019

Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra menyebut partai berlambang bulan bintang itu telah menentukan arah dukungannya dalam Pilpres 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jan 2019, 13:24 WIB
Presiden Joko Widodo dan pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra memberi keterangan usai salat Jumat di Masjid Baitussalam di Kompleks Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/11). (Liputan6.com/HO/Biropers)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyebut partai berlambang bulan bintang itu telah menentukan arah dukungannya dalam Pilpres 2019. PBB memutuskan untuk mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

"Keputusan memberikan dukungan politik kepada Jokowi-Ma’ruf Amin, bukanlah keputusan pribadi Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra, tetapi keputusan mayoritas Rapat Pleno DPP PBB tanggal 19 Januari 2019," kata Yusril dalam siaran tertulisnya, Minggu (27/1/2019).

Dia mengatakan keputusan itu diambil berdasarkan hasil demokrasi di internal PBB melalui rapat pleno. Kemudian, rapat pleno menugaskan kepada Ketua Majelis Syuro MS Kaban, berserta Yusril dan Ketua Mahkamah Partai Yasin Ardi untuk merumuskan kalimat-kalimat dukungan politikus tersebut.

Hasil rumusan itu dituangkan dalam keputusan rapat pleno. Lalu dituangkan lagi dalam surat keputusan DPP PBB yang ditandatangani oleh Yusril sebagai ketua umum, dan Sekjen PBB, Afriansyah Noor.

"Jadi proses pengambilan keputusan telah dilakukan secara demokratis dan sesuai dengan mekanisme partai sebagaimana diatur dalam AD dan ART PBB," ungkap Yusril.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Hormati Sikap Anggota yang Berbeda

Presiden Joko Widodo berbincang dengan pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/11). Yusril diterima di ruang kerja Presiden sekira pukul 11.25 WIB. (Liputan6.com/HO/Biropers)

Meskipun telah memutuskan memberikan dukungan resmi kepada Jokowi-Ma’ruf, PBB kata Pakar Hukum Tata Negara ini, tetap menghargai dan menghormati apabila ada fungsionaris dan anggota partai yang berbeda pilihan dan dukungan dengan keputusan DPP PBB. Dia menegaskan aksi dukungan itu tidak boleh melibatkan partai.

"DPP PBB juga mengajak segenap fungsionaris, anggota dan simpatisannya untuk saling hormat-menghormati kalau ada perbedaan pendapat di dalam partai," ucap Yusril.

"Dalam partai demokratis, perbedaan akan selalu ada. Namun perbedaan itu tidak boleh dilakukan dengan saling menyerang dan menjatuhkan. Semangat ukhuwwah Islamiyyah tetap harus dijunjung tinggi," lanjut dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya