Rilis Data Ekonomi China, IHSG Bakal ke Teritori Positif

Perdagangan hari ini lebih didominasi sentimen eksternal. Rilis data ekonomi China dan Amerika Serikat (AS) mempengaruhi pola IHSG pada hari ini.

oleh Bawono Yadika diperbarui 22 Jan 2019, 06:20 WIB
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak menguat pada perdagangan hari ini. IHSG berpotensi menghijau dengan diperdagangkan pada kisaran support dan resistance di level 6.226-6.542.

Fund Manager Valbury Sekuritas Suryo Narpati menjelaskan, perdagangan hari ini lebih didominasi sentimen eksternal. Rilis data ekonomi China dan Amerika Serikat (AS) mempengaruhi pola IHSG pada hari ini.

"Katalis pasar dalam pekan ini banyak dipengaruhi oleh rilis data ekonomi eksternal terutama AS dan Cina serta negara lainnya. Sementara itu sentimen berupa data ekonomi dari dalam negeri dan perhelatan demokrasi dalam nuansa damai diperkirakan memberikan topangan bagi IHSG bergerak ke teritorial positif," ujarnya di Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Adapun pada hari ini ia meramalkan IHSG melaju positif pada rentang 6.421-6.464

Sementara itu, untuk perang dagang AS-China diperkirakan investor masih cukup optimistis terkait perundingan dagang antar kedua negara tersebut. Kendati begitu, menurut Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi pelemahan IHSG secara teknikal tak dapat dihindari.

"Investor masih confident dalam putaran perundingan perdagangan AS-China pada akhir bulan dan beberapa data di Tiongkok yang memangkas kekhawatiran pada perlambatan ekonomi disana," imbuhnya.

 

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Namun,dia menambahkan secara teknikal IHSG mulai mengkonfirmasi pola negatif. "Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak kembali menekan dengan support resistance 6355-6458," jelasnya.

Adapun untuk saham rekomendasi, Suryo menganjurkan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP).

Sedangkan Lanjar Nafi menyarankan saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT JAPFA Tbk (JPFA), serta PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya