Pemaparan Visi-Misi, Prabowo Minus Sampaikan Mengenai HAM dan Terorisme

Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto memulai visi-misinya dengan membahas mengenai penegakan hukum dan korupsi yang ada di Indonesia.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 17 Jan 2019, 20:52 WIB
Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) memberikan pidato usai mengambil nomor urut peserta Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (21/9). Pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan nomor urut 02. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pada debat Pilpres 2019, para pasangan calon memulai perdebatan dengan menyampaikan visi misi masing-masing terkait isu hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.

Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto memulai visi-misinya dengan membahas mengenai penegakan hukum dan korupsi yang ada di Indonesia.

Ia mengatakan, dengan lembaga-lembaga yang bersih dan kuat, Indonesia bisa menegakkan kepastian hukum.

“Hukum untuk semua, bukan hanya untuk orang-orang kuat atau orang-orang kaya saja. Saya kira itu tekad kami, keadilan untuk semua, keamanan untuk semua, kemakmuran untuk semua. Saya kira demikian,” ujar Prabowo di Hotel Bidakara, Jakarta Kamis (17/1/2019).

Dalam penyampaian visi misi yang hanya berdurasi 3 menit ini, calon wakil presiden Sandiaga Uno juga sempat menambahkan bagaimana banyak masyarakat masih mengeluh akan keadaan ekonomi yang ada di Indonesia.

“Hukum yang tebang pilih, tidak tajam ke bawah tumpul ke atas, hukum yang menghadirkan kepastian sehingga bisa membuka peluang ekonomi menciptakan lapangan kerja, juga kita pastikan hukum tersebut menghadirkan rasa keadilan bagi masyarakat," tukas Sandi.

Meski demikian, pembahasan mengenai HAM dan terorisme luput dalam penyampaian Paslon 02 tersebut sebab waktu habis. Prabowo dan Sandi tetap tampil dengan lancar tanpa membaca teks.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya