Temui Jokowi di Istana, GP Ansor Bahas Situasi Politik Terkini

Pada pertemuan dengan GP Ansor, Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretariat Negara Pratikno dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 11 Jan 2019, 10:17 WIB
Presiden Jokowi memberi pidato saat merayakan Hari Musik Nasional 2017 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/3). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (11/1/2019). Pertemuan ini untuk membahas situasi politik di masyarakat dari sudut pandang GP Ansor.

"Kita ingin menyampaikan situasi Tanah Air dalam perspektif GP Ansor. Banyak hal lah, soal hasil pembangunan politik, tantangan bangsa ke depan," ujar Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Yaqut menyatakan, secara institusi, GP Ansor tak akan memberikan dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dia membebaskan anggotanya untuk memilih dari dua kandidat tersebut.

"Ya soal mendukung, Ansor tidak boleh mendukung secara institusi. Tapi sebagai kader kita bebas memilih siapapun yang ingin dipilih," kata pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu.

Pada pertemuan itu, Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretariat Negara Pratikno dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Pertemun tersebut dimulai sejak pukul 09.30 WIB dan berlangsung terutup.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Garda Depan

Pertemuan Presiden Jokowi dan GP Ansor, Jumat (11/1/2019). (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Banser di Pekalongan Jawa Tengah. 

Dalam sambutannya, Jokowi menyebut GP Ansor selalu berada di barisan paling depan dalam menjaga Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, UUD 45 serta dari separatisme dan terorisme.

"GP Ansor menunjukkan bahwa bangsa kita mewarisi keberanian para pejuang, ketulusan para pahlawan. GP Ansor tidak mudah ditakuti. Itulah semangat asli bangsa Indonesia," kata Jokowi di Alun-alun Kajen. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (23/11/2018).

Oleh karena itu, Jokowi mengajak seluruh warga negara berani menunjukkan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Dan, tidak bisa digantikan ideologi lain.

Mantan wali kota Solo itu juga kembali mengingatkan atas keragaman bangsa Indonesia yang memiliki 263 juta penduduk yang berbeda-beda suku, agama, adat tradisi, dan bahasa daerah.

"Indonesia memiliki 714 suku itu bukan jumlah sedikit, jumlah sangat banyak. Itulah anugerah yang diberikan Allah kepada kita," kata Jokowi.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya