Fitur Keamanan USB Tipe C Bakal Antimalware

Fitur keamanan pada USB tipe C bakal ditingkatkan dengan adanya proses otentikasi, dengan demikian ke depannya hal ini akan mencegah upaya serangan malware terhadap perangkat.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 08 Jan 2019, 12:00 WIB
Port USB Type C dan speaker yang terletak di bawah Zenfone 5. Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar

Liputan6.com, Jakarta - Meski mampu memindahkan file relatif lebih cepat dibandingkan dengan port USB tipe sebelumnya, USB tipe C rupanya belum dianggap benar-benar aman.

Oleh karenanya, USB-IF, sebuah grup industri yang bertanggung jawab mengembangkan dan mempromosikan standar USB, baru-baru ini mengumumkan program otentikasi USB tipe C.

Dalam keterangan tertulisnya, USB-IF mengatakan, otentikasi yang dimaksud adalah "memberdayakan sistem host (milik USB tipe C) untuk memberi perlindungan terhadap pengisi daya yang tidak sesuai standar guna mengurangi risiko dari firmware jahat atau perangkat keras di USB."

Perlu diketahui, sebenarnya port USB di smartphone maupun perangkat memang tidaklah benar-benar aman.

Pasalnya, hacker bisa dengan mudah merusak pengisi daya yang ada di tempat umum dan memakainya untuk menginfeksi smartphone dan tablet dengan malware. Demikian sebagaimana dikutip dari Forbes, Selasa (8/1/2019).

Kemudian, bukan hal yang baru juga kalau USB drive bisa dijual dengan malware jahat yang diam-diam terkandung di dalamnya.

Bahkan, perusahaan sekelas IBM pun pernah dua kali mengirimkan USB yang diduga terjangkit malware kepada penggunanya.

IBM pun buru-buru menginformasikan hal tersebut ke pengguna, pasalnya mereka juga baru menemukan adanya malware dan menduga perangkat telah terjangkit sejak dalam proses pasokan.

2 dari 3 halaman

Meminimalisasi Adanya Peretasan oleh Hacker

Bagian bawah bodi Samsung Galaxy S8 tertanam USB type-C, audio jack 3,5mm, dan speaker. Liputan6.com/ Iskandar

Kembali ke upaya penanganan masalah keamanan ini, otentikasi USB tipe C diprediksi mampu mempersulit upaya pihak ketiga untuk menyuntikkan malware di USB. Dengan demikian, proses peretasan USB pun bisa diminimalisasi.

Misalnya saja, smartphone kamu nantinya bisa mencari tanda tertentu yang tak dimodifikasi sebelum tersambung ke pengisi daya. Jika semuanya terlihat baik, akan terjadi koneksi dan arus listrik mulai mengalir.

Namun, jika ada hal yang dirasa tidak normal, smartphone akan menolak koneksi.

Tidak hanya smartphone, otentikasi ini juga mampu melindungi laptop atau PC dari drive USB yang mengandung malware jahat, dengan metode serupa.

Jika tanda pada USB telah dirusak atau disusupi malware, komputer tidak akan mengizinkan terjadinya koneksi.

3 dari 3 halaman

Yang Mesti Dilakukan Manufaktur

Kabel charger USB Type C. Liputan6.com/ Andry Haryanto

Peningkatan keamanan ini sangat dinantikan, tetapi ada satu hal yang mesti dilakukan oleh manufaktur.

Manufaktur bisa mengunci perangkatnya ke kabel dan pengisi daya mereka sendiri dan tidak mengizinkan adanya koneksi perangkat dengan USB dari merek lainnya.

Hal itu bisa diterapkan seiring dengan perusahaan yang mulai selektif menerapkan autentikasi USB tipe C.

Langkah otentikasi ini dinilai memang perlu dilakukan pada USB tipe C, sebab fitur keamanan yang kuat diyakini mampu memperkecil upaya hacker untuk meretas perangkat dari sambungan USB tipe C.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya