Jelang Akhir Pekan, Saham Tambang Bergerak Perkasa

Sektor saham tambang naik 3,6 persen pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Jan 2019, 18:30 WIB
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat 0,86 persen ke posisi 6.274 pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Penguatan IHSG tersebut didorong kenaikan sektor saham tambang.

Mengutip data RTI, Jumat (4/1/2019), sektor saham tambang mencatatkan penguatan terbesar menjelang akhir pekan ini. Sektor saham tambang naik 3,6 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan keuangan mendaki 1,07 persen dan sektor saham barang konsumsi menanjak 0,95 persen.

Saham-saham tambang catatkan penguatan antara lain saham PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) melonjak 35 persen ke posisi 216 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 461 kali dengan nilai transaksi Rp 916,1 juta.

Disusul saham PT Indika Energy Tbk (INDY) mendaki 18,63 persen ke posisi 1.815 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 11.500 kali dengan nilai transaksi Rp 102,1 miliar. Kemudian saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melonjak 13,01 persen ke posisi 1.390 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 18.176 kali dengan nilai transaksi Rp 344,6 miliar.

Selain itu, saham PT Bumi Resources Tbk menguat 11,97 persen ke posisi 131 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 13.915 kali dengan nilai transaksi Rp 166,5 miliar. Selanjutnya saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) mendaki 10,99 persen ke posisi 1.565 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 4.372 kali dengan nilai transaksi Rp 21,1 miliar.

Lalu saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menanjak 8,42 persen ke posisi 21.575 per saham. Total frekuensi 4.941 kali dengan nilai transaksi Rp 80,8 miliar. 

Selanjutnya, saham PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) naik 7,92 persen ke posisi 109 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 385 kali dengan nilai transaksi Rp 444,5 juta.

Analis PT Binaarta Sekuritas, Nafan Aji menuturkan penguatan saham tambang didorong faktor permintaan tinggi terutama dari China. "Biasanya pada Januari terjadi demand yang tinggi terhadap batu bara,” ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

 

2 dari 2 halaman

IHSG Menguat 0,86 Persen

Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga akhir sesi kedua perdagangan saham menjelang akhir pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat 4 Januari 2019, IHSG mendaki 53,53 poin atau 0,86 persen ke posisi 6.274,54. Indeks saham LQ45 menguat 1,09 persen ke posisi 1.001,63. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 222 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. 176 saham melemah dan 146 saham diam di tempat.

Pada Jumat pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.274,54 dan terendah 6.200,85. Total frekuensi perdagangan saham 403.173 kali dengan volume perdagangan 10,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,4 triliun. Investor asing beli saham Rp 324,13 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di Rp 14.270.

Sebagian besar sektor saham melonjak kecuali sektor saham pertanian turun 0,49 persen, sektor saham aneka industri tergelincir 0,03 persen dan sektor saham konstruksi susut 0,33 persen.

Sementara itu, sektor saham tambang naik 3,6 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan menanjak 1,07 persen dan sektor saham barang konsumsi melonjak 0,95 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham SMMT naik 35 persen ke posisi Rp 216 per saham, saham GLOB mendaki 24,75 persen ke posisi Rp 630 per saham, dan saham INDY menguat 18,63 persen ke posisi Rp 1.815 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham CANI merosot 22,98 persen ke posisi Rp 191 per saham, saham PGLI tergelincir 21,48 persen ke posisi Rp 212 per saham, dan saham APEX merosot 16,67 persen ke posisi Rp 1.050 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 2,24 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Indeks saham Shanghai mendaki 2,05 persen,indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,83 persen, indeks saham Singapura menguat 1,34 persen. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei turun 2,26 persen dan indeks saham Taiwan susut 1,16 persen.

Analis PT Binaarta Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, stabilitas fundamental makro ekonomi yang inklusif dan berkesinambungan mendukung penguatan IHSG. “Stabilitas rupiah yang terus terjaga dan terapresiasi terhadap dolar AS. Ada faktor January Effect,” ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya