Liputan6.com, Palu: Bentrokan antarwarga Kelurahan Nunu dan Tavanjuka, Kota Palu kembali terjadi pada Rabu (4/4) pagi. Ratusan warga kedua wilayah bertetangga ini saling serang di jalan raya dan pemukiman. Akibat bentrokan ini, sedikitnya lima rumah warga habis terbakar.
Bentrokan yang terjadi untuk kesekian kalinya itu terjadi sekitar pukul 05.30 Wita. Belum diketahui siapa yang memulainya, namun kedua kubu yang selama ini bertikai saling serang dengan menggunakan batu dan senjata rakitan. Arus lalu lintas yang menghubungkan kedua wilayah itu ikut lumpuh.
Suasana semakin memanas dan tak terkendali. Lima rumah warga yang terletak di Kelurahan Nunu habis terbakar. Pemilik rumah tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa lari untuk menyelamatkan diri. Tak hanya rumah, sedikitnya tiga unit sepeda motor warga juga habis terbakar. Namun hingga kini belum diketahui kemungkinan jatuhnya korban jiwa.
Ratusan personel dari gabungan Polri dan TNI lengkap dengan senjata langsung turun ke lokasi untuk meredam suasana. Namun upaya ini berjalan alot karena massa berusaha bertahan dan bahkan melawan petugas keamanan. Tidak ingin membiarkan massa bertindak brutal, polisi melepaskan tembakan peringatan dan gas air mata.
Hingga berita ini diturunkan, ratusan petugas disiagakan di perbatasan kedua wilayah bertetangga ini. Rencananya siang ini Tim Identifikasi Polda Sulawesi Tengah akan melakukan olah TKP. Polisi juga masih menyelidiki motif di balik bentrokan ini.(MEL)
Bentrokan yang terjadi untuk kesekian kalinya itu terjadi sekitar pukul 05.30 Wita. Belum diketahui siapa yang memulainya, namun kedua kubu yang selama ini bertikai saling serang dengan menggunakan batu dan senjata rakitan. Arus lalu lintas yang menghubungkan kedua wilayah itu ikut lumpuh.
Suasana semakin memanas dan tak terkendali. Lima rumah warga yang terletak di Kelurahan Nunu habis terbakar. Pemilik rumah tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa lari untuk menyelamatkan diri. Tak hanya rumah, sedikitnya tiga unit sepeda motor warga juga habis terbakar. Namun hingga kini belum diketahui kemungkinan jatuhnya korban jiwa.
Ratusan personel dari gabungan Polri dan TNI lengkap dengan senjata langsung turun ke lokasi untuk meredam suasana. Namun upaya ini berjalan alot karena massa berusaha bertahan dan bahkan melawan petugas keamanan. Tidak ingin membiarkan massa bertindak brutal, polisi melepaskan tembakan peringatan dan gas air mata.
Hingga berita ini diturunkan, ratusan petugas disiagakan di perbatasan kedua wilayah bertetangga ini. Rencananya siang ini Tim Identifikasi Polda Sulawesi Tengah akan melakukan olah TKP. Polisi juga masih menyelidiki motif di balik bentrokan ini.(MEL)
