Liputan6.com, Bandung: Seorang tenaga kerja asal Bandung, Jawa Barat, yang bekerja di Arab Saudi hilang kontak dengan keluarga sejak tiga bulan terakhir. Keluarga khawatir jika Papat Fatimah, berusia 36 tahun, menjadi korban kekerasan majikan. Keluarga juga tidak mengetahui keberadaan Papat sejak berangkat bersama temannya pada Februari 2010.
Tiga bulan silam, keluarga menerima curahan hati Papat yang mengeluhkan kondisi kerjanya yang tak nyaman. Semua yang dialami diceritakan sambil menangis. Papat pun sempat memohon agar segera dijemput pulang ke kampung halaman di Kampung Rancakaso, Bandung.
Keluarga sudah berusaha mendatangi Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI), namun tak ada tanggapan. Begitu pula ketika mendatangi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia dan Migrant Care.
Sementara keluarga berharap pemerintah mau membantu mencari keberadaan Papat. Pasalnya keluarga selama mencari keberadaan Papat ke Dinas Tenaga Kerja dan agen penyalur tak pernah ditanggapi secara serius. Mereka pasrah dan berharap anggota keluarga mereka dapat pulang dengan selamat.(AIS)
Tiga bulan silam, keluarga menerima curahan hati Papat yang mengeluhkan kondisi kerjanya yang tak nyaman. Semua yang dialami diceritakan sambil menangis. Papat pun sempat memohon agar segera dijemput pulang ke kampung halaman di Kampung Rancakaso, Bandung.
Keluarga sudah berusaha mendatangi Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI), namun tak ada tanggapan. Begitu pula ketika mendatangi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia dan Migrant Care.
Sementara keluarga berharap pemerintah mau membantu mencari keberadaan Papat. Pasalnya keluarga selama mencari keberadaan Papat ke Dinas Tenaga Kerja dan agen penyalur tak pernah ditanggapi secara serius. Mereka pasrah dan berharap anggota keluarga mereka dapat pulang dengan selamat.(AIS)
