Liputan6.com, Pyongyang: Pemimpin baru Korea Utara Kim Jong-un menyatakan bahwa pemerintahnya akan terus mengembangkan nuklir. Ini dinyatakan saat perayaan 70 tahun kelahiran mantan pemimpin Korut Kim Jong-il [baca: Korut Rayakan Hari Kelahiran Kim Jong-il]
Hal ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan stabilitas kawasan Asia. Sepeninggalannya ayahnya, Jong-il, Jong-un telah memperkuat militer negara dengan baik. Demikian yang dilansir dalam NHK, Sabtu (18/2).
Kantor berita milik Korut menyatakan, pengembangan nuklir ini telah memicu kekhawatiran Amerika Serikat. Pasalnya, dengan adanya nuklir Korut secara tidak langsung negara komunis tersebut akan menjadi kekuatan besar di wilayah Asia Timur Laut, bahkan di dunia.
Rencananya, Korut dan AS dijadwalkan akan kembali mengadakan perundingan langsung mengenai program nuklir di Beijing Kamis pekan depan. Ini akan menjadi dialog pertama pascakematian Kim Jong-il.
Menurut sumber, AS berencana menekan Korut dengan menghentikan kegiatan pengayaan uranium. Penghentian uranium tersebut akan dijadikan AS sebagai prasyarat untuk melanjutkan perundingan enam negara terkait program nuklir.(IAN/NHK)
Hal ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan stabilitas kawasan Asia. Sepeninggalannya ayahnya, Jong-il, Jong-un telah memperkuat militer negara dengan baik. Demikian yang dilansir dalam NHK, Sabtu (18/2).
Kantor berita milik Korut menyatakan, pengembangan nuklir ini telah memicu kekhawatiran Amerika Serikat. Pasalnya, dengan adanya nuklir Korut secara tidak langsung negara komunis tersebut akan menjadi kekuatan besar di wilayah Asia Timur Laut, bahkan di dunia.
Rencananya, Korut dan AS dijadwalkan akan kembali mengadakan perundingan langsung mengenai program nuklir di Beijing Kamis pekan depan. Ini akan menjadi dialog pertama pascakematian Kim Jong-il.
Menurut sumber, AS berencana menekan Korut dengan menghentikan kegiatan pengayaan uranium. Penghentian uranium tersebut akan dijadikan AS sebagai prasyarat untuk melanjutkan perundingan enam negara terkait program nuklir.(IAN/NHK)
