Konsolidasi, Minyak Bertahan di US$ 101,02

Aksi tahan posisi yang dilakukan dan ditundanya persetujuan paket bail out Yunani memberi sentimen negatif bagi pergerakan harga minyak mentah malam ini. Minyak mentah berjangka turun 0,8 persen menjadi US$ 101,02 per barel.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Feb 2012, 19:15 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Pergerakan harga minyak mentah untuk perdagangan Kamis (16/2) malam terpantau turun. Sepanjang hari ini, harga minyak cenderung melambat. Ini akibat sentimen negatif dari penundaan persetujuan paket bail out yang diajukan oleh Yunani kepada Uni Eropa dan IMF.

Melemahnya minyak juga disebabkan adanya aksi tahan posisi yang dilakukan investor jelang dirilisnya beberapa data ekonomi Amerika Serikat malam ini, seperti data klaim pengangguran dan indeks manufaktur.

Minyak mentah berjangka turun 0,8 persen menjadi US$ 101,02 per barel. Sementara minyak mentah jenis Brent melemah 1 sen ke US$ 118,92 per barel.

Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, harga minyak diprediksi masih berpeluang naik dengan level support US$ 100,29 per barel dan level resistant US$ 102,49 per barel.(www.vibiznews.com/BOG)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya