Awal Sesi Perdagangan, IHSG Turun Terbatas

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal pekan ini. Namun, pelemahan IHSG terbatas.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Nov 2018, 09:14 WIB
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal pekan ini. Namun, pelemahan IHSG terbatas.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (12/11/2018), IHSG merosot 8,41 poin atau 0,14 persen ke posisi 5.865. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG turun tipis 4,6 poin atau 0,08 persen ke posisi 5.869,54. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,48 persen ke posisi 926,87. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.

Sebanyak 63 saham melemah dan 99 saham menguat. 114 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.870,87 dan terendah 5.854,55.

Total frekuensi perdagangan saham 16.280 kali dengan volume perdagangan 592,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 317,9 miliar. Investor asing beli saham Rp 4,43 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.680.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 0,19 persen, sektor saham tambang menguat 0,22 persen dan sektor saham barang konsumsi mendaki 0,36 persen dan sektor saham infrastruktur naik 0,09 persen. Sementara itu, sektor saham aneka industri melemah 1,29 persen, sektor saham keuangan merosot 0,69 persen dan sektor saham industri dasar tergelincir 0,41 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham TCPI menanjak 14,29 persen ke posisi Rp 7.125 per saham, saham AKPI mendaki 11,11 persen ke posisi Rp 900 per saham, dan saham TOBA menguat 6,55 persen ke posisi Rp 1.790 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham DEAL merosot 11,81 persen ke posisi Rp 224 per saha, saham BNBI terpangkas 3,75 persen ke posisi Rp 7.700 per saham, dan saham TUGU merosot 3,12 persen ke posisi Rp 3.100 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,05 persen, indeks saham Shanghai mendaki 0,09 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,16 persen.

Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,31 persen, indeks saham Jepang Nikkei terpangkas 0,03 persen, dan indeks saham Singapura merosot 0,06 persen.

 

2 dari 2 halaman

Prediksi Analis

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak menguat terbatas pada perdagangan saham Senin 12 November 2018.. IHSG akan diperdagangkan pada kisaran level 5.820 5.990.

Managing Director Jagartha Advisors, FX Iwan mengatakan, di awal pekan ini IHSG secara dominan akan dibayangi sentimen dalam negeri. Meski demikian, IHSG diramal berpeluang menguat terbatas pada pergerakan indeks.

"Perdagangan pekan ini akan banyak dipengaruhi oleh beberapa data rilis domestik seperti data neraca transaksi berjalan (current account), neraca perdagangan dan juga keputusan suku bunga Bank Indonesia," tutur dia di Jakarta.

Pergerakan indeks, lanjut dia, kemungkinan di perdagangkan di zona hijau terbatas pada kisaran level 5.820-5.990.

Hal ini mengingat masih terdapat potensi defisit neraca transaksi berjalan yang dapat menyebabkan tekanan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Memiliki prediksi serupa, Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat meramalkan, secara teknikal IHSG akan bergerak cenderung mencoba menguat bertahan pada area dengan support resistance antara lain di rentang 5.820 hingga 5.900.

Sementara itu, untuk saham rekomendasi hari ini, pilihan saham yang dapat dijadikan anjuran menurut Iwan ialah saham-saham dengan pertumbuhan laba yang lebih baik, terutama memiliki risiko balance sheet yang rendah dan juga memiliki cash flow yang kuat.

Saham-saham itu seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI),  dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Sedangkan Lanjar menganjurkan saham-saham cuan yakni saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), serta PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya