Evakuasi Lion Air Jatuh Diperpanjang 3 Hari

Penambahan waktu untuk evakuasi itu diputuskan setelah pihaknya mengevaluasi dan melihat langsung kondisi di lokasi pencarian korban dan badan pesawat Lion Air.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Nov 2018, 14:12 WIB
Tim Basarnas melakukan pencarian korban maupun serpihan pesawat Lion Air JT-610 di perairan Karawang, Jawa Barat, Rabu (31/10). Hingga hari ketiga, pencari korban jatuhnya Lion Air JT-610 terus dilakukan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya M Syaugi mengatakan, pihaknya akan memperpanjang waktu evakuasi korban dan pesawat Lion Air dengan kode penerbangan JT 610. Evakuasi pesawat yang jatuh di Perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat tersebut akan diperpanjang selama tiga hari.

"Jadi kami putuskan operasi evakuasi diperpanjang 3 hari sejak besok. Hari ini hari ketujuh, kita tambah 3 hari lagi. Mudah-mudahan dengan tiga hari ini, dengan sinergitas yang tinggi bisa segera menyelesaikan operasi ini," kata Syaugi di JCIT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (4/11/2018).

Penambahan waktu untuk evakuasi itu diputuskan setelah pihaknya mengevaluasi dan melihat langsung kondisi di lokasi pencarian korban dan badan pesawat Lion Air. Terlebih, tim SAR gabungan masih terus menemukan bagian tubuh korban.

"Hari ini adalah operasi hari yang ketujuh. Setelah kami evaluasi, dengan kami tadi melihat ke TKP, kami rapatkan dengan beberapa staf, berdasarkan masukan dari lapangan yang begitu banyak masih seperti tadi malam contohnya 20 lebih kantong jenazah," ujar Syaugi.

Ia pun menuturkan, untuk potongan tubuh korban pesawat Lion Air yang sudah ditemukan, segera dibawa ke posko evakuasi di JCIT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Mudah-mudahan kalau ada korban bisa kita ambil dan kita serahkan ke Rumah Sakit Polri," tutur Syaugi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

105 Kantong Jenazah

Personil SAR Gabungan membawa kantong jenasah yang diturunkan dari KN SAR Sadewa di Pelabuhan JICT 2, Jakarta, Rabu (31/10). 189 orang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT- 610, Senin (29/10) lalu. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sepekan penanganan pesawat Lion Air JT-610 jatuh di Perairan Karawang, Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri Kramat Jati telah menerima sebanyak 105 kantong jenazah. Keseluruhan kantong jenazah diterima dari posko pusat Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Dari data yang dikirimkan ke kita sampai kemarin malam tambah 32 kantong sehingga semuanya ada 105 kantong jenazah," kata Wakil Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Kombes Haryanto di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (4/11/2018).

Dia menyebut, berdasarkan hasil identifikasi sudah ada tujuh korban yang dapat teridentifikasi dan sudah diserahkan kepada keluarga. Tujuh jenazah korban pesawat Lion Air jatuh yang teridentifikasi yaitu Jannatun Cintya Dewi (24), Candra Kirana (29), Munni (41) dan Hizkia Jorry Saroinsong (23).

Tiga selanjutnya yakni, Endang Sri Bagusnita (20), Wahyu Susilo (31) dan Fauzan Azima (25).

Kepala Bidang DVI Mabes Polri Kombes Lisda Cancer mengatakan, untuk proses identifikasi korban pesawat Lion Air terdapat dua data primer dan sekunder.

Kata dia, untuk data primer menggunakan identifikasi dari sidik jari, gigi dan DNA. Sedangkan data sekunder yaitu dari medis dan properti atau barang yang digunakan korban.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya