Warga Keberatan Terhadap Larangan PSSI

"Kalau buat saya nggak fair, soalnya sementara pemain timnas itu kebanyakan dari ISL," ucap seorang warga di Jakarta terkait larangan PSSI terhadap pemain klub yang bermain di ISL masuk timnas.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Des 2011, 06:10 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Beragam reaksi mengemuka terkait pernyataan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin Husin melarang pemain yang membela klub berlaga di Liga Super Indonesia (ISL) masuk ke tim nasional Indonesia. Sebagian besar berharap PSSI memberikan kesempatan sama bagi pemain berprestasi.

"Kalau buat saya nggak fair, soalnya sementara pemain timnas itu kebanyakan dari ISL," ucap seorang perempuan berkerudung di Jakarta, Jumat (9/12). Hal serupa diungkapkan warga lain. "Pengurus organisasi silakan mereka mau berdebat atau apa, tapi jangan korbankan para pemain," tutur perempuan berambut panjang ini.

Larangan Djohar didasarkan statuta terbaru FIFA pasal 79. Disebutkan pemain tim nasional cuma berasal dari klub-klub yang mengikuti kompetisi resmi PSSI. Bahkan lanjut Djohar pada Kamis silam, PSSI akan dikenai organisasi sepakbola dunia (FIFA) denda atau sanksi, jika mengambil pemain dari kompetisi tidak resmi. Kompetisi PSSI yang sah adalah Liga Primer Indonesia.

Ungkapan Djohar ini berbanding terbalik dengan penanggungjawab tim nasional, Bernhard Limbong. Pada akhir November silam Bernhard secara tegas menyebut tak membedakan asal-usul klub dari pemain yang dapat memperkuat kesebelasan tim nasional.

Apapun persoalannya, pecinta sepakbola tentu hanya ingin menyaksikan pemain timnas berlaga membela nama harum bangsa, tanpa direcoki kekisruhan PSSI. Meski pengurus PSSI sudah berganti, kisruh dalam pengelolaan sepakbola nasional belum mereda.(AIS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya