Meksiko Pastikan Renegosiasi Perdagangan dengan AS Tak Ganggu China

Pemerintah Meksiko meyainkan China bahwa kesepakatan baru Amerika Utara tidak akan mengganggu hubungan bilateral dengan China.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Okt 2018, 08:31 WIB
Bendera Meksiko (AP/Marco Ugarte)

Liputan6.com, Mexico City - Di tengah kesepakatan dagang baru di antara negara-negara Amerika Utara (NAFTA), Meksiko meyakinkan China bahwa hal tersebut tidak akan mengganggu hubungan bilateral kedua pihak. 

Meksiko, sebagaimana dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (14/10/2018), merupakan mitra dagang yang penting bagi China, tidak hanya di Amerika Utara, tapi juga sebagai pintu menuju kawasan Amerika Latin. 

Menteri Luar Negeri Meksiko Luis Videgary mengatakan kepada mitranya di China, Wang Yi, lewat telepon pada Sabtu 13 Oktober, bahwa perjanjian perdagangan (NAFTA) itu tidak memicu hambatan terhadap hubungan baik kedua negara. 

Sebuah pasal dalam perjanjian terkait merincikan bahwa kesepakatan bisa diakhiri apabila salah satu dari ketiga anggota menandatangani sebuah perjanjian dagang dengan negara "non-pasar", seperti China. 

Meksiko sejak lama telah berkompetisi dengan China dalam bidang manufaktur. Namun, hubungan keduanya membaik dalam beberapa tahun terakhir lewat kemitraan seperti Dana China-Meksiko sebesar US$ 1,2 miliar (setara Rp 18,2 triliun), yang dibentuk pada 2014 lalu.

Kerja sama itu berperan diwujudkan dalam investasi di perusahaan-perusahaan Meksiko dengan modal dari kedua negara.

 

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Renegosiasi NAFTA

Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau (AP/Evan Vucci)

Di lain pihak, Amerika Serikat (AS) dan Kanada telah mencapai kesepakatan perdagangan baru, bersama dengan Meksiko, untuk menggantikan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).

Perjanjian berjuluk USMCA itu dikatakan melibatkan lebih banyak akses Amerika Serikat ke pasar susu Kanada, dan sebaliknya membatasi ekspor mobil ke Negeri Paman Sam.

Presiden AS Donald Trump telah lama berusaha untuk menegosiasikan kembali NAFTA, yang mengatur perdagangan lebih dari US$ 1 triliun, demikian dikutip dari South China Morning Post  pada awal Oktober. 

Sebelumnya, Presiden Trump sempat mengancam akan memisahkan NAFTA, yang berusia hampir 25 tahun, ke dalam perjanjian bilateral dengan Meksiko dan pajak ekspor kendaraan Kanada ke Amerika Serikat, jika Ottawa gagal masuk sebelum tenggat waktu pada Minggu tengah malam, 30 September 2018.

Namun, Trump telah menyetujui kesepakatan "kerangka" dengan Kanada, hanya beberapa hari setelah ia mengkritik tajam Perdana Menteri Justin Trudeau dan tim negosiasi NAFTA-nya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya