1.407 Orang Meninggal Akibat Gempa Palu

1.407 orang meninggal didata dari wilayah Kota Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Mountong.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 03 Okt 2018, 16:51 WIB
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan pers di kantor BNPB Jakarta, Sabtu (29/9). BNPB menyebut korban luka akibat gempa Donggala yang disusul tsunami di Palu, sebanyak 356 orang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah kembali bertambah. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat 1.407 orang meninggal dunia.

Data itu diperoleh dari wilayah Kota Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Mountong. 519 jenazah di antaranya sudah dimakamkan.

"Korban meninggal dunia disebabkan oleh tertimpa reruntuhan bangunan gempa dan akibat tsunami," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Jakarta, Rabu (3/10/2018).

Sementara untuk korban luka berat, BNPB mencatat 2.549 orang. Mereka telah dirawat di sejumlah rumah sakit dan korban hilang mencapai 113 orang.

"Rinciannya, Pantoloan Induk 29 orang, Donggala 31 orang, Palu 4 orang, Pasar Wani 7 orang, jalan Kijang 11 orang, Jalan Roja Moici 4 orang, jalan Muh Hatta 25 orang, Patung Kuda 1 orang, kampung Nelayan 1 orang, dan korban tertimbun 152 orang," terang dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Jumlah Rumah Rusak

"Untuk korban pengungsi, sebanyak 70.821 jiwa yang tersebar di 141 titik," sambung Sutopo.

Sedangkan untuk rumah rusak akibat gempa bumi dan tsunami sebanyak 65.733 unit, dengan klasifikasi rusak berat, sedang, dan ringan.

"Kalau untuk jumlah korban tertimbun di Petobo (kabupaten Sigi) dan Balaroa (Kota Palu) belum dapat diperkirakan jumlahnya," tandas Sutopo.‎

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya