Mentan: Tak Ada Alasan Pedagang Naikkan Harga Beras

Menteri Amran meminta seluruh pedagang beras di Indonesia untuk tidak memainkan harga kepada pembeli.

oleh Merdeka.com diperbarui 14 Sep 2018, 10:45 WIB
Pedagang menata beras dagangannya di PD Pasar Jaya Gondangdia, Jakarta, Jumat (19/1). Kementerian Perdagangan akan merevitalisasi 1.200 pasar tradisional pada 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan tidak ada alasan harga beras naik di pasar meski di tengah musim kemarau. Hal itu dia pastikan usai melakukan sidak di Pasar Raya Kramat Jati, Jakarta Timur, dengan didampingi oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso.

"Kami ingin memastikan kondisi beras di hilir yaitu di pasar," kata Amran, Jumat (14/9/2018).

Selama ini ada informasi simpang siur mengenai kondisi stok beras di pasar. Beberapa mengatakan sangat kurang sehingga bisa menimbulkan kenaikan harga. 

"Banyak informasi yang simpang siur. Pertama, kami harus yakinkan hari ini lagi bahwa produksi di musim kering itu tetap berjalan dengan baik," ujarnya.

Dia melanjutkan, paradigma yang terbangun selama ini jika musim kering atau musim kemarau tidak ada produksi beras karena petani tidak menanam padi. Padahal anggapan tersebut sangat tidak benar. 

Dengan adanya perkembangan teknologi, meskipun musim kemarau petani tetap bisa menanam dan berproduksi. 

"Dengan menggunakan teknologi baru kita meningkatkan tanam di musim kering yang biasanya 500 ribu hektare menjadi 1 juta hektare, naik dua kali lipat pada saat musim kering. Saya ulangi, tanaman naik dua kali lipat pada musim kering, karena itu target kita," ujarnya.

Hal itu dapat terwujud karena adanya inovasi baru berupa pembangunan embung yang difungsikan untuk mengairis sawah pada musim kemarau.

"Kami bersama Kementerian Desa membangun 30 ribu embung. Kami membangun irigasi tersier, sekunder, primer bersama kementerian PUPR. Kami membangun sumur dangkal sumur dalam, kami mengirim pompa, sehingga hasilnya bisa tanam di musim kemarau." kata dia. 

Oleh sebab itu, Amran menegaskan pada kemarau kali ini produksi beras tetap berlimpah dan tidak akan membuat kondisi harga di pasaran melonjak.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Harga Beras Wajar

Pekerja menurunkan karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin (15/1). Wagub Sandiaga Uno mengatakan Pemprov DKI akan selalu membeli beras Sulawesi dan Banten karena lebih memprioritaskan beras dari petani. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Selain itu, berdasarkan hasil pantauan, Amran mengungkapkam harga jual beras di tingkat pedagang masih wajar.

"Harga terendah yang kami cek Rp 8.250 per kg. Kesimpulannya tidak ada alasan harga naik khususnya untuk beras," jelas dia. 

Ia melanjutkan, saat ini gudang beras telah penuh. "Sekarang gudangnya full. Full betul dan sudah sewa gudang untuk 500 ribu ton. Artinya stok gudang juga melimpah." kata dia. 

Amran pun meminta seluruh pedagang beras di Indonesia untuk tidak memainkan harga untuk pembeli.

"Sekali lagi kami katakan tolong saudaraku sahabatku semua pengusaha beras se Indonesia tolong jangan ada menaikkan harga, tolong jual lah ambil untung iya, target kita bagaimana petaninya juga sejahtera sekarang ini kesejahteraan petani kita perhatikan. Pengusahanya untung, juga konsumennya tersenyum dan senang." tutup dia. 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya