All Indonesian Final Ganda Putra Asian Games 2018 Ulangi Sejarah 44 Tahun Silam

Final bulu tangkis ganda putra di Asian Games 2018 seakan menjadi refleksi dari partai puncak edisi 44 tahun lalu. Mengapa?

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 27 Agu 2018, 18:15 WIB
Pasangan Indonesia,Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon saat menghadapi wakil China Taipei, Lee Jhe-Huei/Lee Yang, pada laga semifinal bulutangkis Asian Games di Istora Senayan, Jakarta, Senin (27/8/2018). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Jakarta - Ganda putra andalan Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, memastikan terjadinya All Indonesia Final di Asian Games 2018. Hal itu terjadi setelah pasangan berjuluk The Minions itu menang 21-15, 20-22, 21-15 atas pasangan Chinese Taipei, Lee Jhe Huei/Lee Yang, di Istora Senayan, Jakarta, Senin (27/8/2018).

Pada partai final, Kevin/Marcus sudah ditunggu sesama ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Tiket final diraih Fajar/Rian setelah menaklukkan wakil China, Li Junhui/Liu Yuchen 21-14, 19-21, 21-13.

All Indonesian Final di Asian Games 2018 menjadi ulangan sejarah 44 tahun silam. Ketika itu, pada Asian Games yang berlangsung di Tehran, Iran, pada 1974, Indonesia mengirim dua wakil di final, yakni Tjun Tjun/Johan Wahjudi yang berhadapan dengan Christian Hadinata/Ade Chandra.

Pada pertandingan tersebut, Tjun Tjun/Johan Wahjudi meraih kemenangan dua gim langsung dengan skor 15-9, 15-7. Selain emas dari ganda putra, Indonesia ketika itu juga meraih kesuksesan dari ganda campuran melalui Christian Hadinata/Redina Masli.

Final ini menjadi peluang pertama untuk kedua pasangan meraih medali di Asian Games 2018. Sebelumnya, pencapaian terbaik mereka di Asian Games adalah medali perak bersama tim beregu putra.

Pertemuan nanti menjadi edisi kedua buat Kevin/Marcus kontra Fajar/Rian. Namun, siapa pun yang menjadi pemenang pastinya Indonesia sudah meraih medali emas bulu tangkis dari nomor ganda putra di Asian Games 2018.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya