Jangan Simpan Obat Pasien Korban Gempa dalam Tenda

Di RSUD Tanjung yang rusak parah akibat gempa Lombok, penyimpanan obat dilakukan di dalam tenda yang bersuhu panas.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 14 Agu 2018, 12:00 WIB
Ada efek buruk menyimpan obat untuk korban gempa Lombok di dalam tenda. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Liputan6.com, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat Penyimpanan obat di RSUD Tanjung pascagempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dilakukan di dalam tenda darurat. Namun, ada efek buruk menyimpan obat dalam tenda.

Teguh, seorang relawan, menyampaikan bahwa suhu di dalam tenda yang terbilang panas sangat memengaruhi kualitas obat untuk pasien korban gempa.

"Ini dalam kondisi darurat ya dan memang penyimpanan obat di dalam tenda riskan. Suhu di sini (dalam tenda) panas, di atas 30 derajat Celsius dan itu bisa merusak obat," papar Teguh saat ditemui RSUD Tanjung, ditulis Selasa (14/8/2018).

Suhu ruangan untuk menyimpan obat yang tepat, yakni 15-20 derajat Celsius. Suhu di atas 30 derajat Celsius dapat membuat rusak dan tidak bekerja efektif obati pasien.

Bangunan RSUD Tanjung yang rusak parah akibat gempa berkekuatan 7 SR membuat pelayanan rumah sakit berjalan di tenda-tenda darurat. Tenda oranye pun dibangun di pelataran rumah sakit untuk penyimpanan obat.

 

 

*Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak video menarik berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Pasang AC

Pengiriman obat-obatan untuk korban gempa dilakukan bertahap. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Sekjen Kementerian Kesehatan RI, Untung Suseno Sutarjo, ikut memantau lokasi penyimpanan obat di dalam tenda di luar RSUD Tanjung.

"Dalam waktu beberapa hari ke depan harus dipasang AC. Kita kan perlu menjaga suhu penyimpanan obat. Biar suhu (di dalam tenda) tidak terlalu panas," kata Untung.

Untung berharap, AC yang dipasang dapat menjaga kualitas obat. Kualitas obat pun tidak rusak.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya