Gara-Gara Dijilat Anjing, Pria Ini Kehilangan Kaki dan Hidungnya

Gara-gara dijilat anjing peliharaanya, pria 43 tahun asal Amerika terinfeksi bakteri fatal yang membuatnya kehilangan kaki dan hidung.

oleh Nur Aida Tifani diperbarui 01 Agu 2018, 21:00 WIB
(Foto: © Fox 6)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi sebagian besar pemilik anjing, bukan jadi hal aneh jika hewan kesayangan mereka menjilat sebagai bentuk rasa suka. Tapi, nampaknya hal sepele itu bisa berakhir buruk.

Gara-gara dijilat anjing peliharaanya, pria dari Wisconsin, Amerika harus kehilangan kedua kakinya beserta hidungnya karena mengalami sepsis.

Greg Manteufel terpaksa harus diamputasi bagian bawah lutuunya setelah terinfeksi capnocytophaga, bakteri mematikan yang membuat penderitanya mengalami kehilangan sirkulasi darah akibat spesis.

Keluarga mulanya menyangka penyakit yang diderita Greg hanya flu biasa. Namun, lama kelamaan semakin jelas bahwa kondisinya semakin menurun secara drastis disertai dengan banyaknya memar.

"Itu terlihat seperti seseorang memukulnya dengan tongkat baseball. Hanya butuh waktu seminggu dan mereka memotong kakinya," kata Dawn, istri Greg kepada Fox 6 tentang kondisi suaminya, dilansir dari Lad Bible.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

2 dari 3 halaman

Kondisi yang memilukan

(Foto: © Fox 6)

Saat kondisinya semakin buruk, pria 43 tahun itu berkata pada dokter untuk mengambil pilihan yang mereka perlu lakukan, asal tetap berusaha membiarkannya hidup. Tentunya harga untuk membuatnya hidup harus terbayar mahal dengan kehilangan kaki dan hidung.

Menurut perkiraan dokter, Greg telah terinfeksi sejak akhir Juni dari anjing pit bullnya. Walaupun tetap hidup, dokter menganggap kasusnya kurang beruntung karena biasanya infeksi dapat terjadi akibat gigitan anjing saja.

Namun dalam kasus Greg, ia hanya mendapatkan jilatan dari anjing peliharaan saja sampai akhirnya bakteri itu masuk ke dalam sistem tubuhnya.

"Tipe bakteri ini berasal dari air liur anjing. Infeksi yang terjadi memicu respon yang sangat menyakitkan pada tubuhnya," bedasarkan penjelasan Dr Sylvia Munoz-Price yang menangani Greg.

Infeksi juga tersebut menyebakan tekanan darahnya menurun sampai sirkulasi darah di tubuhnya terganggu dan berujung pada amputasi. Menurut Dr Sylvia, ketika tekanan darah menurun ada kemungkinan besar sejumlah bagian tubuh kita dapat tidak berfungsi kembali, sampai akhirnya mati dan harus diamputasi.

3 dari 3 halaman

Kasus langka

Ilustraasi foto Liputan 6

Dikutip dari Aldokter, Sepsis sendiri merupakan penyakit komplikasi yang berbahaya namun langka terjadi. Akibat dari penyakit ini tubuh biasanya akan menghasilkan berbagai senyawa kimia untuk melawan infeksi tersebut.

Senyawa kimia ini akan membuat respon peradangan akibat serangkaian perubahan pada fungsi tubuh meliputi berbagai kerusakan sistem organ.

Tipe bakteri ini dapat ditemukan sebanyak 60 persen dari anjing dan 17 persen dari kucing. Tapi dalam kondisi yang normal, kasus semacam ini bisa dibilang langka dan jarang sekali terjadi.

"99 persen orang-orang yang memiliki anjing tidak akan mengalami kasus tersebut. Ini hanya sebuah kebetulan saja," kata Dr Sylvia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya