Keluar dari Gua, 12 Anak Anggota Tim Sepak Bola Thailand Dikarantina

Setelah terjebak dari sebuah gua di Thailand, anak-anak ini belum bisa benar-benar menghirup udara bebas dan harus dikarantina.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 11 Jul 2018, 15:32 WIB
Sebuah ambulans meninggalkan area gua Tham Luang karena operasi penyelamatan berlanjut bagi mereka yang masih terperangkap di sana, di Taman Hutan Non Khun Nam Nang, distrik Mae Sai, provinsi Chiang Rai pada 10 Juli 2018. (Ye Aung Thu/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Dua belas anak anggota tim sepak bola Thailand yang terperangkap di gua lebih dari dua minggu saat ini diawasi secara ketat di rumah sakit. Para dokter mengatakan, untuk sementara mereka akan dikarantina.

Melansir ABC News pada Rabu (11/7/2018), delapan bocah pertama yang diselamatkan tiba di rumah sakit di Thailand dengan suhu tubuh rendah dan harus diberikan pemanas. Satu memiliki detak jantung rendah dan goresan di pergelangan kaki kanannya.

Dokter juga menduga ada dua orang menderita infeksi paru-paru dengan kemungkinan pneumonia.

Walaupun begitu, saat ini secara keseluruhan mereka merasa lebih baik, tanpa demam, dan mampu tersenyum.

Orangtua mereka diizinkan untuk menjenguk, tapi hanya dari balik penghalang kaca dan berbicara melalui telepon rumah sakit. Menurut Sekretaris Tetap di Kementerian Kesehatan Publik Thailand Jedsada Chokdumrongsuk, paling tidak mereka bisa keluar setelah tujuh hari di rumah sakit.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Rentan Terkena dan Tularkan Penyakit

Tim penyelamat Thailand menyeberangi kompleks gua di mana 12 anak laki-laki dan pelatih sepak bola mereka hilang di Mae Sai, provinsi Chiang Rai, Thailand utara. (Tham Luang Rescue Operation Center via AP)

Bukan tanpa alasan anak-anak ini dikarantina. Menurut ahli penyakit menular Universitas Columbia Dr. W. Ian Lipkin, kemungkinan mereka kekurangan gizi dan lemah.

Dokter khawatir mereka rentan terhadap kuman yang disebarkan anggota keluarga atau pengunjung lainnya.

Di samping itu, mereka juga kemungkinan bisa menularkan risiko infeksi pada orang lain. Para dokter mengatakan mereka tidak tahu jenis penyakit apa yang bisa saja didapatkan anak-anak itu dari gua.

"Kami tidak pernah mengalami masalah seperti ini dari gua yang dalam," kata Jedsada. Sehingga, dokter harus menjalankan serangkaian tes pada anak-anak itu.

Beberapa penyakit yang bisa saja muncul, seperti rabies hingga Nipah yang bisa menyebabkan pneumonia, kejang, dan kematian. Sekali pun, anak-anak itu tidak melihat adanya kelelawar atau hewan lain.

Selain itu, spora jamur juga bisa menyebabkan masalah pernapasan seperti pneumonia. Belum lagi ada kemungkinan hadirnya bakteri tetanus yang bisa menginfeksi luka.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya