Heboh Rencana Ajang Miss Waria di Carita Banten

Ajang Miss Waria di Pantai Carita, Banten, akhirnya batal digelar.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 03 Jul 2018, 22:00 WIB
Ajang Miss Waria Banten batal digelar. (Liputan6.com/Yandhie Deslatama)

Liputan6.com, Pandeglang - Warga Banten digemparkan dengan rencana acara penganugerahan Miss Waria di Pantai Pasir Putih, Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten. Pihak kepolisian mengaku tidak pernah mengeluarkan izin acara tersebut.

"Polres Pandeglang tidak pernah menerima pengajuan izin giat tersebut," kata Kapolres Pandeglang, AKBP Indra Lutrianto Amstono, melalui pesan singkatnya, Selasa (3/7/2018).

Polres Pandeglang telah berkoordinasi dengan pengelola lokasi acara. Uang muka dari panitia pun telah dikembalikan ke event organizer (EO). Acara penganugerahan Miss Waria dipastikan tak akan berjalan.

"Saat ini pihak restoran sudah mengembalikan uang DP (down payment) yang diberikan oleh panitia, sehingga tidak akan dilaksanakan di restoran Pasir Putih Carita," jelasnya.

Dalam pamflet berwarna merah muda itu ajang itu diadakan oleh RD Management, yang akan berlangsung pada Minggu 22 Juli 2018, pukul 12.00 WIB sampai dengan selesai.

Ajang Miss Waria itu berlokasi di restoran dan penginapan Pantai Pasir Putih, Jalan Raya Carita Kilometer 10, Labuan, Kabupaten Pandeglang.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Reaksi Bupati dan Penjelasan Pengelola

Pengelola lokasi yang akan dilaksanakan penganugerahan Miss Waria di Pantai Carita, Pandeglang, Banten, mengaku tak tahu-menahu tempatnya akan digelar ajang tersebut. (Liputan6.com/Yandhie Deslatama)

Perihal ramainya rencana penganugerahan Miss Waria di Pantai Carita, Bupati Pandeglang, Ira Narulita, mengecam acara itu.

"Pemerintah daerah tidak akan mungkin memberi izin terkait kontes waria itu. Saya sudah sampaikan ke camat untuk cross check (cek silang) ke lapangan. Jangan diberikan izin," ucap Irna Narulita, Bupati Pandeglang, Selasa (3/7/2018).

Bupati Pandeglang mengatakan pula, banyak ulama dan kiai yang melapor. Mereka menyebut bahwa acara Miss Waria telah merusak citra Kabupaten Pandeglang sebagai Kota Santri.

"Ini sudah mencederai sebagai Kota Santri. Masyarakat dan ulama sudah banyak yang melaporkan ke ibu soal acara itu," terangnya.

Adapun pengelola lokasi yang akan dilaksanakan penganugerahan Miss Waria, mengaku tak tahu-menahu tempatnya akan digelar ajang tersebut.

"Saya merasa dizalimi karena awalnya hanya meminta untuk menyediakan makanan untuk 100 orang dan sambil ngasih DP (uang muka) Rp 500 ribu," ujar Ruhbi Herdian (30), pengelola restoran dan penginapan Pasir Putih, saat ditemui di lokasi, Selasa.

Ruhbi mengaku telah mengembalikan uang muka dan membatalkan acara penganugerahan Miss Waria. "Itu yang pesen orang Jakarta, sama orang Labuan (Pandeglang)," jelasnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya