3 Fokus Inapgoc di Test Event Asian Para Games 2018

Inapgoc tengah menggelar Test Event Asian Para Games 2018.

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 01 Jul 2018, 05:20 WIB
Ketua umum Indonesian Para Games Organizing Committee (Inapgoc) Raja Sapta Oktohari saat berkunjung ke redaksi Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Jumat (23/2). (Liputan6.com / Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Panitia Pelaksana Asian Para Games 2018 (Inapgoc) tengah menggelar Test Event Asian Para Games 2018. Ada tiga aspek yang menjadi fokus utama, yaitu keolahragaan, wisma atlet, dan transportasi.

"Ini yang menjadi concern utama kita untuk dievaluasi dalam test event ini, mulai dari keolahragaan, pelayanan dalam para village dan transportasi mulai dari kedatangan hingga kepulangan," kata Ketua Umum Inapgoc, Raja Sapta Oktohari disadur dari Antara.

Soal keolahragaan yakni sistem yang digunakan, operasional pertandingan, dan venue, Okto mengatakan dirinya lebih berfokus pada aksesibilitas arena pertandingan.

Menurut Okto, hal ini dilakukan supaya sistem menjadi ramah pada kaum difabel, termasuk pengadaan toiletnya yang saat ini masih agak menyulitkan bagi kaum difabel di bagian kaki. Pasalnya, sistem penyiraman yang diaktifkan harus dengan cara diinjak.

"Kami terus koordinasikan dengan Kementerian PU-PR soal masalah ini, selain itu kami juga menyediakan toilet portable ukuran besar. Intinya kami ingin arena pertandingan jadi ramah difabel baik atletnya, maupun penontonnya," ujar Okto.

Soal transportasi, lanjut Okto, Inapgoc secara intensif melakukan koordinasi dengan Pemda DKI Jakarta, Angkasa Pura, Dinas Perhubungan serta Pemda lainnya, untuk mempersiapkan sistem transportasi. Mulai dari kedatangan, antar-jemput atlet dan ofisial selama gelaran hingga kepulangan kontingen.

2 dari 3 halaman

Fokus Pelayanan

Pelari Indonesia, Laksana Muhamad Agung (kiri), beradu cepat dengan Muhaimi Yahya, pada Invitational Tournament Asian Para Games cabang atletik nomor 200 meter T 36/37 di Stadion Madya, Jakarta, Sabtu (30/6/2018). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Sementara itu, dari aspek kenyamanan kontingen di wisma atlet yang berada di Kemayoran, Jakarta, dalam turnamen uji coba ini, Inapgoc fokus pada pelayanan di wisma, termasuk oleh sukarelawan, selain terus mengawal peningkatan wisma atlet agar lebih ramah untuk difabel.

"Di wisma juga jadi perhatian kami di sini khususnya pelayanan oleh sukarelawan, termasuk kami kawal pengadaan enam lift untuk difabel pada enam tower yang ada. Karenanya setelah dari test event ini kami harapkan ada data sebagai bahan evaluasi terhadap semua hal sebagai modal dalam main games nanti," imbuh Okto.

3 dari 3 halaman

Jadwal Test Event

Dalam turnamen uji coba Asian Para Games 27 Juni-5 Juli ini, ada tiga jenis turnamen yakni kejuaraan internasional terbuka (tenis meja), turnamen invitasi (basket kursi roda) dan turnamen nasional (atletik, bulu tangkis dan renang).

Kompetisi diikuti 13 negara peserta yakni Indonesia, Hong Kong, India, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Kazakhstan, Iran, Malaysia serta dua negara Eropa, Jerman dan Belanda.

Jerman dan Belanda ambil bagian dalam turnamen tenis meja karena juga berfungsi sebagai salah satu kualifikasi menuju Paralimpiade Tokyo 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya