Ditpolair Sebut Kedalaman Danau Toba 1.600 Meter

Data itu diketahui dari GPS kapal tim saat mencari bangkai KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba.

oleh Muhammad Ali diperbarui 24 Jun 2018, 15:09 WIB
Keluarga dan warga berdoa untuk penumpang yang hilang dari kecelakaan KM Sinar Bangun di Danau Toba di Pelabuhan Tigaras, Sumut, Indonesia (21/6). Kapal kayu ini memiliki kemampuan mengangkut 43-80 diduga kelebihan penumpang. (AFP Photo/Ivan Damanik)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Ditpolair Polda Sumut mengungkapkan kedalaman Danau Toba, Sumatera Utara. Data itu diketahui dari GPS kapal tim saat mencari bangkai KM Sinar Bangun yang tenggelam di lokasi tersebut.

Dalam video yang diterima Liputan6.com, Minggu (24/6/2018), petugas dari tim Ditpolair menjelaskan tentang kondisi Danau Toba. Kedalaman danau tersebut ternyata mencapai 1.600 meter.

"Selamat siang, kami dari Tim Ditpolair Polda Sumut sedang melaksanakan pencarian korban KM Sinar Bangun yang ternggelam saat melakukan perjalanan dari Pelabuhan Simanindo menuju Pelabuhan Tigaras. Apabila kita melihat kedalaman danau ini, mungkin akan kami tunjukkan melalui GPS di boat kami ini, kita bisa melihat bahwa kedalaman danau sekitar 1.619 meter," kata petugas dalam video tersebut.

Terlihat pada video layar GPS pada kapal menunjukkan angka 1.600 meter hingga lebih. Artinya itulah kedalaman dasar Danau Toba dari permukaan air di jalur pelayaran KM Sinar Bangun.

Sementara itu, Basarnas terus berupaya menemukan bangkai KM Sinar Bangun. Untuk melacak kapal tersebut, Basarnas menurunkan pemindai atau scan sonar pendeteksi logam di dalam perairan berkemampuan daya jelajah 2.000 meter.

Tim tersebut dipimpin Kepala Basarnas, M Syaugi dan turut bersamanya Bupati Simalungun, JR Saragih.

 

2 dari 2 halaman

Masih Banyak Korban

Keluarga dan warga berdoa untuk penumpang yang hilang dari kecelakaan KM Sinar Bangun di Danau Toba di Pelabuhan Tigaras, Sumatra Utara, Indonesia (21/6). KM Sinar Bangun tenggelam pada Senin (18/6) sore. (AP Photo/Binsar Bakkara)

Kakansar Medan, Budiawan mengatakan, pihaknya juga tetap memberdayakan scan sonar kedalaman 600 meter untuk mencari para penumpang kapal tenggelam di Danau Toba, pada 18 Juni tersebut.

"Penting untuk temukan titik (lokasi) kapal, karena kami perkirakan banyak korban berada di dalamnya," ucap Budiawan di Posko Terpadu Bencana di Pelabuhan Tigaras Kabupaten Simalungun, dilansir Antara.

Diperkirakan, sesuai laporan pihak keluarga, jumlah korban yang berada di KM Sinar Bangun sedikitnya 183 orang yang belum ditemukan. Tim pencari juga memberdayakan satu unit Helikopter Dauphin A 365 N3+ HR-3604 untuk pantauan udara dan mengerahkan tim relawan darat menyusuri pinggiran pantai.

Sementara, pencarian di atas permukaan air menggunakan 17 perahu karet dan kapal cepat sampai radius 40 kilometer dari perkiraan koordinat titik kapal tenggelam di Danau Toba tersebut.

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali, dan Sulsel di sini dan ikuti Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Non Stop hanya di liputan6.com.

 

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya