Perairan Laut Mediterania Berisiko Jadi Lautan Sampah

Lembaga pemerhati lingkungan WWF memprediksi laut Mediterania berisiko menjadi lautan sampah dalam beberapa tahun ke depan.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jun 2018, 10:03 WIB
Pantai Zouq Mosbeh tertutup tumpukan sampah-sampah plastik yang tersapu ke darat di utara Beirut, 22 Januari 2018. Lautan sampah itu menumpuk setelah disapu gelombang besar yang ditimbulkan hantaman badai di Lebanon. (AP/Hussein Malla)

Liputan6.com, Beirut - Menurut lembaga pemerhati lingkungan World Wildlife Fund (WWF), Laut Mediterania di kawasan berisiko menjadi lautan sampah plastik dalam waktu dekat.

Dalam laporan yang dirilis pada hari Jumat, WWF menyerukan pembersihan segera di sebagian besar perairan Laut Tengah, yang saat ini tingkat pencemarannya disebut berada pada kategori sangat parah.

Dikutip dari VOA Indonesia pada Jumat (8/6/2018), tingkat "mikro plastik" pada perairan Laut Mediterania diketahui sangat tinggi.

Mikro plastik adalah lempeng-lempeng kecil plastik yang besarnya kurang dari lima milimeter, dan sering ditemukan tersangkut di dalam tubuh ikan dan hewan laut lainnya.

"Konsentrasi mikro-plastik di Laut Tengah hampir empat kali lebih tinggi dari perairan terbuka lainnya di dunia," tulis laporan yang berjudul Out of the Plastic Traps: How to Save the Mediterranean from Plastic Pollution.

Masalahnya, menurut WWWF, sama dengan yang dialami di seluruh dunia, yakni plastik telah menjadi bagian penting kehidupan manusia sehari-hari, namun tingkat daur ulangnya hanya bisa mengurangi sepertiga dari jumlah sampah yang dihasilkan.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 

2 dari 2 halaman

Mendesak Kesepakatan Internasional

Potret sampah plastik di lautan (AFP)

Dijelaskan oleh WWF, plastik menjadi penyumbang 95 persen jumlah sampah yang mengapung di Laut Mediterania, di mana umumnya ditemukan di sekitar wilayah Turki dan Spanyol, lalu kemudia disusul oleh wilayah perairan Italia, Mesir, dan Prancis.

Untuk itu, WWF mengimbau agar segera dilakukan kesepakatan internasional untuk mengurangi pembuangan sampah plastik ke laut.

Semua negara di sekitar Laut Mediterania juga diingatkan untuk tidak absen dalam upaya daur ulang dan penghematan plastik, dengan cara melarang penggunaan plastik sekali pakai, serta menghentikan penggunaan mikro-plastik sebagai bahan baku detergen dan kosmetik, sebelum tahun 2025.

Industri plastik sendiri didesak untuk mengembangkan produk-produk yang bisa di daur-ulang, terbuat dari bahan-bahan mentah yang bisa diperbaharui, dan bukannya menggunakan bahan kimia yang diolah dari minyak bumi.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya