Beberapa Tradisi Unik Bulan Ramadan dari Berbagai Daerah di Indonesia

Indonesia memang memiliki masyarakat yang beragam, oleh karena itu pula banyak tradisi yang unik dan menarik dari setiap daerahnya, termasuk dalam menyambut bulan suci Ramadan. Tradisi seperti apa saja itu?

Oleh Tim Kapanlagidotcom diperbarui 25 Mei 2018, 20:40 WIB
Presenter dan pemeran itu tidak sendiri. Billy datang bersama orangtua dan mengajak puluhan anak yatim untuk mendoakan Olga yang telah meninggal beberapa tahun lalu. (Deki Prayoga/Bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta Orang Jawa pasti mengenal tradisi Nyadran atau Nyekar. Ini adlaah tradisi mengunjungi dan membersihkan makam keluarga serta sahabat sebelum bulan Ramadan tiba. Tak hanya membersihkan, mereka juga menaburi bunga dan berdoa.

Peserta mengikuti Karnaval Dugderan di Lapangan Simpanglima Semarang, Senin (14/5). Karnaval ini diadakan untuk menandai datangnya bulan Suci Ramadan dan digelar rutin tahunan. (Liputan6.com/Gholib)

Semarang memiliki tradisi Dugderan, yang sudah berlangsung semenjak abad ke-19. Tradisi ini dibuat seperti pesta rakyat, dengan menampilkan karnaval hingga tabuh bedug.

Setiap kali menjelang Bulan Suci Ramadhan, masyarakat Aceh akan menyambut bulan penuh berkah dengan cara khas, yakni tradisi mameugang atau

Aceh memiliki tradisi Meugang, yang sudah berlangsung sejak masa kerajaan Aceh dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda. Masyarakat Aceh akan memasak daging dan menikmatinya bersama keluarga serta anak-anak yatim piatu. Hal tersebut mereka lakukan sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki yang diberikan.

Tradisi menyambut Ramadan Potag Mandi Balimau (Liputan6.com / M.Syukur)

Selain Malamang, Minangkabau memiliki tradisi lain yang bernama Balimau. Ini adalah tradisi mandi menggunakan air jeruk nipis di kawasan aliran sungai, yang bertujuan untuk membersihkan diri sebelum masuk ke bulan Ramadan.

Warga mengarak gunungan berisi dolanan anak saat kirab budaya Grebeg Penjalin 2018 di Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo, Senin (9/4/2018). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Selanjutnya ada Kirab Dandangan yang berasal dari Kudus. Acara ini sudah ada dari zaman Sunan Kudus, dan kini acara ini menjadi kirab budaya. Kirab Dandangan ini dimulai 2 pekan sebelum puasa dan berakhir pada malam menjelang sahur hari pertama.

 

Sejumlah raja-raja Nusantara dan investor mengikuti prosesi kirab di Solo.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Jepara memiliki acara Gebyar Ki Aji Tunggal. Tradisi ini digelar untuk mengingatkan masyarakat akan datangnya bulan Ramadan, dan digelar tiap bulan Sya'ban.

Warga Bali bersiap pergi ke hutan manggrove untuk mandi lumpur tradisional atau yang dikenal sebagai Mebuug-buugan di desa Kedonganan, Bali (18/3). Warga menggelar tradisi unik usai perayaan hari Nyepi lewat mandi lumpur. (AFP/Sony Tumbelaka)

Bali memiliki tradisi Megibung, yang artinya duduk melingkar dan makan bersama-sama. Semacam banca'an kalau di Jawa. Tradisi ini digelar pada hari 10, 20 dan 30 puasa.

Sumber: Kapanlagi

Reporter: Ferry Sanjaya

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya