Berangkat 25 Detik Lebih Cepat, Perusahaan Kereta Jepang Minta Maaf

Kereta di jepang minta maaf karena berangkat 25 detik lebih cepat.

oleh Camelia diperbarui 21 Mei 2018, 16:00 WIB
kereta di jepang minta maaf karena berangkat lebih cepat (elitereaders)

Liputan6.com, Jakarta - Jika biasanya operator kereta meminta maaf lantaran keterlambatan keberangkatan, berbeda dengan perusahaan kereta di Jepang.  Sebuah perusahaan kereta Jepang, West Japan Railways (JR West) meminta maaf kepada publik Jepang karena keretanya berangkat 25 detik lebih awal.

Melansir dari SoraNews24, kekeliruan itu terjadi pada Jum’at (11/5/2018), ketika 12 rangkaian kereta meninggalkan stasiun Notogawa menuju Nishi-Akashi pada 07:11:35 pagi. Padahal kereta seharusnya berangkat pukul 7:12:00.

Kekeliruan itu dipicu oleh kesalahan masinis. Awalnya masinis melihat ke arah peron ketika kereta hendak berangkat, karena dia tak melihat siapapun, dia mengira tak ada lagi penumpang yang akan naik. Agar tepat waktu, dia segera menutup pintu kereta dan memberangkatkannya.

Nyatanya ada beberapa penumpang yang tertinggal kereta tersebut dan harus menunggu 6 menit untuk keberangkatan selanjutnya. Melalui rilisnya, perusahaan ini memohon maaf kepada para penumpang.

"Kami benar-benar merasa bersalah kepada pelanggan kami dan hal itu tidak bisa dimaafkan," kata perusahaan tersebut.

2 dari 2 halaman

Evaluasi

kereta di jepang minta maaf karena berangkat lebih cepat (elitereaders)

Bagi sebagian negara hal ini bukanlah masalah besar, namun tidak bagi Jepang. Negeri Sakura ini sangat menghargai waktu, maka tak heran jika hal itu akan menjadi pembelajaran besar bagi perusahaan transportasi khususnya kereta.

Selain meminta maaf, pihak managemen perusahaan tersebut juga mengakui kesalahan petugas mereka yang tidak teliti melihat waktu keberangkatan kereta.

"Kami akan benar-benar mengevaluasi kejadian ini dan berusaha untuk mencegah insiden yang sama terulang kembali," lanjut JR West.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya