BI Imbau Masyarakat Tak Borong Bahan Pokok Saat Ramadan

Bank Indonesia (BI) juga meminta agar kementerian terkait dan pelaku usaha bersama-sama memastikan stok kebutuhan pokok tercukupi.

oleh Septian Deny diperbarui 18 Mei 2018, 14:45 WIB
Gubernur BI Agus Martowardojo memberi pidato saat pembukaan High - Level International Conference di Jakarta, Selasa (27/2). Konferensi internasional tingkat tinggi ini bertemakan "Models in a Changing Global Landscape". (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) meminta masyarakat untuk tidak membeli bahan kebutuhan pokok secara besar-besaran saat Ramadan. Hal ini guna menjaga tingkat inflasi tetap rendah di bulan puasa ini.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, tren kenaikan harga bahan kebutuhan pokok tertentu selalu terjadi saat memasuki Ramadan. Hal ini yang membuat inflasi di bulan ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.

"Kita memang harus antisipasi, selama bertahun-tahun Indonesia kalau sudah masuk ke dalam periode Ramadan atau pada saat Ramadan atau setelah puasa, itu biasanya komoditas-komoditas tertentu tertekan harganya, antara lain daging ayam, telur, bawang merah. Itu tertekan," ujar dia di Kantor BI, Jakarta, Jumat (18/5/2018).

Agar hal tersebut tidak kembali di Ramadan tahun ini, BI meminta kementerian terkait serta para pelaku usaha bisa bersama-sama memastikan stok bahan kebutuhan pokok tercukupi. Selain itu, masyarakat juga diminta tidak membeli secara tidak wajar yang akan menyebabkan permintaan melonjak secara signifikan.

"Jadi mohon untuk kita bisa berkomunikasi agar produk-produk yang sudah biasa menjelang Ramadan naik untuk bisa tersedia stoknya. Dan mohon masyarakat tidak berbondong-bondong melakukan pembelian secara tidak wajar yang membuat harga nanti naik. Karena kita ingin inflasi kita seperti target yang kita canangkan," kata dia.

Meski demikian, ucap Agus, hingga saat ini Bank Indonesia (BI) masih melihat tren inflasi nasional masih sesuai dengan target, yaitu 3,5 plus minus 1 persen. Sedangkan hingga akhir April 2018, inflasi masih tercatat berada di kisaran 3,4 persen,

"Dan di Mei, kita sudah lakukan survei di 82 kota, yang namanya inflasi minggu ke-3 itu 0,22 persen. Dan ini dibandingkan proyeksi awal di kisaran 0,55 persen. Jadi ini kinerja yang cukup baik terjaga rendah.‎ Kekuatan ekonomi kita adalah inflasi 3 tahun terakhir terjaga rendah dan stabil. Kita harapkan 2018-2019 sesuai target, yaitu 3,5 plus minus 1 persen," kata dia.

 

2 dari 2 halaman

Stok Pangan Aman, Mentan Pastikan Harga Tak Naik

Petugas Disperindag dan Polres Bogor saat melakukan sidak harga stok kebutuhan pangan di pasar Cibinong, Bogor (2/5). Sidak dilakukan dalam rangka mengantisipasi kenaikan dan dan kelangkaan harga jelang bulan ramadan. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta Menteri Pertanian Amran Sulaiman bisa menjaga stok pangan selama Ramadan.

Tidak hanya itu, JK juga meminta Amran bisa memetakan stok-stok yang ada di Indonesia agar jika terjadi kenaikan harga bisa teratasi

"Arahan Presiden dan Wakil Presiden, stok harus dijaga, kemudian kita petakan di Indonesia. Di mana stok berada dan siapkan distribusi manakala terjadi kenaikan harga," kata Amran di Kantor Wapres, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Mei 2018.

Amran pun melaporkan stok komoditas strategi, antara lain bawang merah, daging, bawang putih, beras, kemudian daging ayam, serta telur aman.

Lantaran, kata Amran, pihaknya sudah menyiapkan stok sebelum datangnya Ramadan. Kementerian Pertanian sudah siapkan tiga bulan sebelum Ramadan untuk cabai dan bawang.

"Kami laporkan ke Beliau bahwa stok kita posisi aman karena kita persiapkan dua bulan sebelumnya, bahkan tiga bulan sebelumnya,” ujar dia.

"Seperti kita tahu cabai, bawang, itu umur tiga bulan. Bisa dipanen lagi kita perhitungkan tiga bulan sebelumnya, sudah kita perhitungkan bahwa harus di atas 20 persen daripada kebutuhan di luar bulan suci Ramadan," ucap Amran. 

Dengan ada stok pangan yang sudah disiapkan oleh Kementerian Pertanian, Amran mengklaim tidak ada harga bahan pokok yang naik. "Kami siapkan. Jadi tidak ada alasan harga naik," ujar Amran. 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya