Bom Meledak di Polrestabes, Waktu Libur Pelajar di Surabaya Diperpanjang

Awalnya seluruh pelajar di Surabaya hanya diliburkan sehari pascaledakan bom di tiga gereja.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mei 2018, 18:30 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di kantor SCTV. (Liputan6.com/Harun Mahbub)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta izin Menteri Pendidikan dan Kebudayaan agar libur sekolah yang semula dijadwalkan sehari pada Senin (14/5/2018) diperpanjang menyusul terjadinya ledakan bom lagi di Polrestabes Surabaya.

"Saya liburkan atas kejadian kemarin, yaitu ledakan bom di tiga gereja. Saya liburkan lagi, gimana ya Pak Menteri," tanya Risma di hadapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhajir Effendi saat bertemu di ruang kerja Wali Kota Surabaya, dilansir Antara.

Mendikbud kemudian mempersilakan Risma mengambil keputusan jika kebijakan menambah libur sekolah bagi para siswa tingkat TK, SD dan SMP di Surabaya perlu dilakukan.

"Ya, tidak apa-apa diperpanjang," ujar Mendikbud.

Mendapati hal itu, Risma langsung memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan Surabaya M Ikhsan yang saat itu juga ikut menemani Mendikbud di ruang kerja Wali Kota Surabaya untuk meliburkan siswa.

Muhajir mengatakan, kedatangannya ke Balai Kota Surabaya bertemu dengan Risma untuk mendiskusikan terkait kegiatan belajar mengajar setelah ledakan bom bunuh diri secara beruntun di tiga gereja pada Minggu, 13 Mei 2018, dan Polrestabes Surabaya pada Senin pagi tadi.

"Hari ini kita mau evaluasi terkait hal ini," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Surabaya M Ikhsan sebelumnya mengatakan, kebijakan libur sekolah dalam sehari berdasarkan surat edaran bernomor 421/4179/436.7.1/2018 yang ditandatangani Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Hendro Gunawan.

Hal itu, lanjut dia, juga sesuai arahan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, sebagai bentuk dukacita atas musibah yang terjadi. Selain itu, kebijakan itu juga bagian dari bentuk keprihatinan pemkot atas insiden siswa SD bernama Vincensius Evan, warga Barata Jaya, Surabaya, yang menjadi korban ledakan bom.

Ikhsan menyatakan kepala sekolah dan guru di sekolah masing-masing akan menyampaikan informasi tersebut, bahwa para siswa belajar di rumah, dan menyesuaikan jadwal sekolah yang ada.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya