Lola Amaria Bicara Perempuan Indonesia di Jerman

Lola Amaria memutar dua filmnya di Jerman.

oleh Aditia Saputra diperbarui 30 Apr 2018, 15:20 WIB
Pemeran yang juga sutradara Lola Amaria kembali menggarap film. Kali ini, ia kembali mengajak penulis Titin Wattimena. Penantian selama dua tahun itu akhirnya terwujud lewat film Labuan Hati. (Nurwahyunan/Bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta Artis Lola Amaria mendapat kehormatan dalam acara Pemutaran Film dan Rangkaian Diskusi Dalam Semangat Kartini, di Hannover, Jerman, beberapa waktu yang lalu. Lola Amaria menjadi salah satu pembicara yang diundang pihak penyelenggara Bildung Und Gesundheit fur Indonesien e.V,  sebuah lembaga nonprovit yang bergerak di bidang pendidikan masyarakat dan kesehatan untuk Indonesia.

Kegiatan itu juga didukung oleh KED, BINGO Umweltstiftung Niedersachsen dan Kino in Kunstlerhaus Hannover. Di hari pertama dalam kunjungannya di Hannover, Jerman, Kamis (26/4/2018) lalu di Kino in Kunstlerhaus Hannover.   

Usai pemutaran film, dilanjutkan dengan diskusi oleh para peserta.  Di hari kedua, Jumat (27/4), bertempat di Gemeindehaus der Mordstadter Kirrchengemeinde Lola Amaria kembali memutar filmnya dan diskusi oleh peserta dengan moderator Aryani Williems.

"Ini agenda sudah setahun yang lalu direncanakannya. Dan baru sekarang bisa terlaksana. Sebuah kehormatan dan kebanggaan dua film saya bisa dihadirkan, ditonton dan kita diskusi tentang perempuan di Indonesia, karena ini berkaitan dengan Hari Kartini,” ucap Lola Amaria yang masih berada di Hannover, Jerman saat dihubungi lewat telepon, ke awak media di Jakarta, Jumat (27/4/2018).

 

 

2 dari 3 halaman

Dua Film

Preskon Indonesian Box Office Movie Awards 2018 (IBOMA 2018) (Adrian Putra/bintang.com)

"Dua film saya yang pertama “Kisah 3 Titik” bercerita tentang tenaga kerja wanita di Indonesia. Disitu digambarkan seutuhnya tentang hak-hak pekerja wanita, terutama tentang kesejahteraan, kesehatan dan juga hal-hal lainnya. Sedangkan “Labuan Hati”, disitu menggambarkan kehidupan wanita Indonesia yang sangat kompleks dari berbagai sudut pandang. Bagaimana perempuan Indonesia itu mandiri dan berusaha mengatasi semua persoalannya seorang diri," terang Lola.

Tujuan acara tersebut tidak lain untuk mengekspose sekaligus mendiskusikan realita kehidupan & perjuangan perempuan di Indonesia. Salah satu bentuk diskusi tersebut, dibungkus dalam bentuk “Woman Circle).

"Iya, dalam diskusi ini kami tawarkan agar perempuan manca negara di Hannover dan sekitarnya bisa saling menguatkan (Woman Empowerment) satu dengan yang lainnya.  Saya mencoba untuk share pengalaman sebagai perempuan Indonesia yang berdikari. Lewat kedua film itulah (Kisah 3 Titik dan Labuan Hati), saya tuangkan cerita yang lebih luas tentang perempuan Indonesia berdasarkan versi saya," jelas Lola.

 

3 dari 3 halaman

Sangat Respek

Preskon Indonesian Box Office Movie Awards 2018 (IBOMA 2018) (Nurwahyunan/bintang.com)

Dengan banyaknya peserta terutama dari mahasiswa di Hannover, Jerman, Perempuan Indonesia dan juga Perempuan International yang berada di Hannover, Lola Amaria sangat respek sekali, kedua filmnya serta diskusinya berlangsung menarik dan bisa saling berbagi informasi, khususnya tentang perempuan. Selain itu hadir juga undangan dari Fakultas Mode Design Hochschule Hannover dan Fashon Revolution Week Hannover serta beberapa instansi terkait.

"Ya, semoga tahun depan kembali terlaksana lagi kegiatan seperti ini. Kebetulan, menjelang rilis film terbaru saya berjudul “Lima” pada 31 Mei mendatang, saya juga memberikan informasi tentang ide cerita film terbaru saya itu kepada para peserta yang hadir," tutup Lola.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya