Pemerintah Jajaki Sumber Dana Perbaiki Jaringan Irigasi dari Utang

Kementerian PUPR tengah menjajaki sumber dana rehabilitasi jaringan irigasi dari penerbitan surat utang negara.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Apr 2018, 11:15 WIB
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) tengah mengajukan sumber pendanaan baru untuk merehabilitasi jaringan irigasi. Adapun perbaikan sistem irigasi itu nantinya bisa meningkatkan intensitas tanam para petani di sekitar area saluran.

Direktur Irigasi dan Rawa Ditjen SDA Kementerian PUPR Mochamad Mazid mengatakan, pada program rehabilitasi jaringan irigasi tahun ini tengah dijajaki sumber pendanaan baru, yakni melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara. 

"Selain menggunakan anggaran dari APBN dan pinjaman bilateral, sumber pendanaan baru bisa untuk membiayai 15 paket pekerjaan daerah irigasi dan rawa, termasuk di Sei Ular," jelas dia dalam keterangan tertulis, Jakarta,  Jumat (13/4/2018).

Mazid menambahkan, hal itu dilakukan agar proses pembangunan infrastruktur irigasi dan rawa bisa semakin cepat dan manfaatnya segera dirasakan oleh masyarakat.

Selain membangun jaringan irigasi baru, dikatakannya, permasalahan pengelolaan sistem irigasi juga menjadi tantangan tersendiri seiring dengan meningkatnya kebutuhan peningkatan kualitas pelayanan pemenuhan air bagi masyarakat.

Untuk itu, Mazid mengaku, perlu kebijakan mengenai modernisasi irigasi yang dikembangkan melalui lima aspek, di antaranya tingkat keandalan suplai air, keandalan jaringan irigasi, manajemen air, sistem kelembagaan, dan sumber daya manusia.

 

2 dari 2 halaman

Jaringan Irigasi Ramonia

Jaringan irigasi Ramonia (Dok Foto: Kementerian PUPR)

Kementerian PUPR menargetkan pembangunan satu juta hektare (ha) irigasi baru dan merehabilitasi tiga juta ha jaringan irigasi yang rusak mulai dari 2015 hingga 2019.

Salah satu sistem jaringan irigasi yang saat ini sedang diperbaiki adalah jaringan irigasi Ramonia sepanjang 3.713 meter di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Rehabilitasi dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera II, Ditjen SDA. Kontrak pelaksanaan pekerjaan sudah ditandatangani oleh penyedia jasa pada 12 Januari 2018 sebesar Rp 15,16 miliar.

"Ditargetkan proyek tersebut dapat rampung secara menyeluruh pada Oktober 2018," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Jaringan irigasi Ramonia ini merupakan bagian dari daerah irigasi Sei Ular seluas 18.500 ha. Rehabilitasi di antaranya berupa perbaikan saluran sekunder dengan beton pracetak, satu jembatan dan tiga bangunan sadap.

Keberadaan jaringan irigasi ini diharapkan dapat meningkatkan intensitas tanam dari 130 persen menjadi 200 persen.

Untuk di Kabupaten Serdang Bedagai, Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan Bendung Sei, Padang. Kehadiran bendungan ini akan meningkatkan suplai air irigasi secara berkelanjutan bagi tiga daerah irigasi, yakni Paya Lombang, Langgau, dan Bajayu.

Dengan adanya pasokan air, maka luas areal tanam padi ikut meningkat dari 8.300 ha per tahun dengan intensitas tanam 110 persen menjadi 15.116 ha per tahun dengan intensitas tanam 200 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya