Kue Buroncong, Penganan Makassar Tak Lekang oleh Zaman

Biasanya kue buroncong ini dinikmati pada waktu pagi hari saat masih hangat dan disajikan bersama minum teh atau kopi pada waktu bersantai bersama keluarga.

oleh Kabarmakassar.com diperbarui 22 Mar 2018, 06:33 WIB
Kue Buroncong Makassar. (Kabarmakassar.com)

Makassar - Buroncong merupakan kue khas Bugis Makassar yang masih bisa ditemui hingga saat ini. Kue yang berbentuk mirip kue pukis dan dibakar di atas tungku api ini masih menjadi favorit bagi masyarakat, terutama di Makassar.

Informasi yang dihimpun Kabarmakassar.comkue ini sudah dikenal sejak puluhan tahun lalu, malah mungkin ratusan tahun lalu oleh masyarakat Sulawesi Selatan. Namun, belum ada sumber atau data yang tahu betul kapan asal mula pastinya kue tradisional ini ditemukan.

Menikmati kue buroncong, bisa menjadi salah satu alternatif untuk bernostalgia tentang masa lalu. Seiring perkembangan zaman, kuliner khas Makassar ini selalu punya tempat di lidah warga Makassar.

Biasanya kue ini dinikmati pada waktu pagi hari saat masih hangat dan disajikan bersama minum teh atau kopi pada waktu bersantai bersama keluarga.

Baca berita menarik lainnya dari Kabarmakassar.com di sini.

 

2 dari 2 halaman

Ragam Nama Kue Buroncong

Ilustrasi Kota Makassar, Sulawesi Selatan. (www.indonesia.travel)

Kue yang memiliki banyak penyebutan ini seperti beroncong, garoncong, geroncong, atau kue ganco ini sering dijumpai di sekitar Jalan Hertasning atau saat Car Free Day di Pantai Losari setiap Minggu pagi.

Gerobak yang mempunyai tungku api adalah ciri khas dari gerobak buroncong. Varian rasanya pun berbeda beda setiap penjual, terkadang asin, kadang manis. Dahulunya, kue buroncong ini harganya hanya 500 rupiah. 

Kebanyakan juga kue ini disebut sebagai kue yang paling berat di dunia. Sebab, namanya mirip dengan alat pengangkat khusus seperti yang dipakai para buruh pelabuhan untuk mengangkat karung, yakni gancu.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya